“Anakku berteriak” – Wumi Toriola menceritakan kisah bekas lukanya ketika dia mengatakan lutut dan tangannya patah, beberapa hari sebelum debut filmnya

Aktris Nollywood Wumi Toriola membagikan kisah bekas lukanya yang menjadi motivasinya untuk proyek film barunya, Queen Lateefah.

Dalam postingan panjang di halaman Instagram-nya, dia membagikan foto tangan dan kakinya yang terluka saat dia menceritakan bagaimana dia terpeleset di kamar tidurnya dan terjatuh dengan keras. Menurutnya, putranya hanya berteriak-teriak saat pengasuhnya sudah istirahat dan tidak ada orang lain di rumah. Wumi mengaku tak menyangka bisa mengatasinya, entah kenapa mimpinya melihat Ratu Lateefah tertembak menjadi motivasinya.

Dia berkata bahwa kekuatan itu datang dengan rasa sakit yang begitu besar, karena lututnya juga patah dan tidak tahu bagaimana dia bisa kembali ke tempatnya semula. Namun terlepas dari segalanya, dia belajar bahwa bekas luka adalah tanda kekuatan.

“Selamat pagi, sayang; Selamat hari Minggu untuk kalian semua.

Saya mempunyai dorongan untuk membagikan “kisah bekas luka” kecil saya.
Saya siap untuk debut film saya “Queen Lateefah”
Perancang kostum sudah siap, kru sudah siap dan saya hanya punya waktu dua hari untuk syuting, ada kesalahan besar di kamar saya, saya jatuh sangat keras. Saya bersama anak saya, pengasuh saya sudah istirahat dan saya tidak tahan, anak saya berteriak, tetapi hati saya sangat kuat. Awalnya saya pikir saya tidak akan mampu berdiri, tapi entah bagaimana, “impian bertahun-tahun, pencarian saya untuk membuat film “Queen Lateefah ini difilmkan, adalah motivasi saya.
Kekuatan itu datang dengan rasa sakit yang luar biasa hingga lutut saya patah juga, dan saya tidak tahu bagaimana saya bisa kembali ke sana.
Namun setelah berkunjung ke rumah sakit, dengan rasa sakit yang begitu hebat, saya menjadi lebih baik; Saya tidak bisa berjalan dengan baik.
Kami melanjutkan persewaan karena semuanya sudah disiapkan untuk tanggal tersebut; tanganku masih mengeluarkan darah di bawah perban.
Saya tidak bisa berdarah-darah jika tidak menghidupkan sebuah cerita.
Aku memberikan segalanya, perancang kostum harus berlari kesana kemari mencari cara agar bekas lukaku tidak terlihat karena masih sangat segar.

Namun, terlepas dari segalanya, saya belajar bahwa “Bekas luka adalah tanda Kekuatan; Asal tahu saja, BINTANG, bukan SCAR.

Di sudut-sudut dunia yang sepi, kisah-kisah ketahanan yang paling mendalam sedang ditulis. Setiap bekas luka mempunyai cerita, dan setiap cerita adalah bukti kemampuan kita untuk menyembuhkan dan beradaptasi.

Film debut saya “Queen Lateefah, masih tayang di seluruh bioskop tanah air.
Dapatkan tiket
Saya berjanji Anda akan menyukainya.”

Sumber