Bisakah perang di Timur Tengah dihindari?

Wilayah ini bersiap menghadapi serangan lebih lanjut setelah Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut.

Hizbullah masih belum pulih dari pembunuhan pemimpin lamanya Hassan Nasrallah.

Sementara kelompok tersebut berduka atas kematiannya dan mempertimbangkan pilihannya, Israel melancarkan lebih banyak serangan, menewaskan pemimpin utama Hizbullah lainnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpendapat pembunuhan Nasrallah akan mengubah keseimbangan kekuasaan di Timur Tengah.

Dia juga memperingatkan Iran, pendukung utama Hizbullah, bahwa tentara Israel dapat menyerang di mana pun di wilayah tersebut jika diperlukan.

Teheran menjanjikan pembalasan, dengan mengatakan Israel akan menyesali tindakannya.

Namun, apa dampaknya bagi wilayah yang sudah tidak stabil ini?

Pembawa acara: James Teluk

Tamu

Mehran Kamrava, profesor pemerintahan di Universitas Georgetown di Qatar dan direktur studi Iran di Pusat Studi dan Penelitian Kebijakan Arab.

Robert Geist Pinfold, dosen di Universitas Durham dan penulis buku yang baru-baru ini diterbitkan, Understanding Territorial Withdrawal: Israel Occupations and Exits.

Muhannad Ayyash, profesor di Mount Royal University dan analis politik di Al-Shabaka: Jaringan Politik Palestina.

Sumber