Protes: Polisi FCT mengungkapkan ‘rencana’ untuk 1 Oktober

Komando Polisi Wilayah Ibu Kota Federal telah meyakinkan penduduk ibu kota negara, Abuja, perayaan Hari Kemerdekaan pada tanggal 1 Oktober akan aman dan bebas repot.

ITU Polisi FCT Komando memberikan kepastian dalam pernyataan pada hari Senin dari Pejabat Humasnya, SP Josefina Adeh.

Polisi mengungkapkan bahwa mereka secara strategis mengerahkan personel dan peralatan yang memadai di seluruh Abuja menjelang perayaan Hari Kemerdekaan ke-64 negara tersebut.

Adeh meyakinkan, baik petugas maupun peralatan tersedia untuk memastikan warga FCT menikmati perayaan Hari Kemerdekaan tanpa repot.

Pernyataan itu menambahkan bahwa pengerahan tersebut antara lain akan mencakup personel penjinak persenjataan peledak (EOD), peralatan anti huru hara, dan polisi visibilitas.

Pernyataan tersebut juga menambahkan bahwa pengalihan lalu lintas akan diterapkan di area yang diperkirakan akan mengalami banyak keramaian, termasuk Area Pusat dan Praça da Águia.

Juru bicara Kepolisian mengimbau warga untuk tetap waspada dan melaporkan setiap pergerakan atau aktivitas mencurigakan ke jalur darurat Kepolisian FCT.

Kepastian ini muncul di tengah rencana beberapa warga Nigeria untuk mengadakan protes #FearlessInOctober1 melawan kesulitan di Nigeria yang disebabkan oleh kebijakan ekonomi pemerintah saat ini, termasuk penghapusan subsidi bahan bakar dan devaluasi naira.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya oleh Berita Naijapenyelenggara protes #FearlessOctober1 dideklarasikan bahwa polisi, Departemen Pelayanan Negara, dan militer tidak akan menghalangi mereka untuk menggelar demonstrasi yang direncanakan pada Hari Kemerdekaan Nigeria ke-64, Selasa, 1 Oktober.

Untuk persiapan demonstrasi, pihak penyelenggara secara resmi menyurati Irjen Polisi Kayode Egbetokunmeminta langkah-langkah keamanan untuk menjamin keselamatan para pengunjuk rasa.

Mereka menekankan bahwa hak untuk melakukan protes adalah hal yang mendasar dan mereka tidak akan tunduk pada tindakan apa pun yang dilakukan aparat negara yang berusaha menekan suara mereka.

Sumber