KOTA CEBU, Filipina — Beberapa pemerintah daerah di Cebu menangguhkan kelas tatap muka pada hari Senin untuk mengizinkan pemeriksaan gedung sekolah, sehari setelah gempa berkekuatan 5,1 skala Richter mengguncang provinsi tersebut.
Dalam sebuah memorandum kepada semua sekolah, Divisi Departemen Pendidikan Kota Cebu mengamanatkan peralihan ke pembelajaran modular pada hari Senin.
“Penyesuaian ini diperlukan untuk memungkinkan otoritas sekolah menilai kemungkinan kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi,” kata memo itu.
Pemerintah kota Cebu dan Lapu-Lapu serta kota Cordoba juga menangguhkan kelas tatap muka setelah gempa bumi.
UNTUK MEMBACA: Gempa berkekuatan 5,0 SR melanda Poro, Camotes
Kantor Pejabat Bangunan (OBO) kota juga memeriksa gedung sekolah setempat, termasuk Sekolah Menengah Nasional Abellana, di mana ditemukan retakan di dinding beberapa ruang kelas.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
Meskipun retakan ini sudah ada sejak lama, pihak sekolah menyadari bahwa retakan tersebut semakin parah setelah gempa hari Minggu.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
Arsitek Florante Catalan, kepala OBO, mengatakan perbaikan kecil diperlukan untuk memperbaiki retakan kecil di dinding. Namun mereka harus memeriksa secara menyeluruh kolom dan balok yang dianggap bagian penting, kata Catalan.
Kelas-kelas juga ditangguhkan di kota Poro, di Pulau Camotes, pusat gempa.
Menurut Yousuf Jan Tawil dari Kantor Manajemen Pengurangan Risiko Bencana Kota Poro, mereka melakukan penilaian kerusakan beberapa jam setelah gempa pada pukul 14:53.
“Tidak ada laporan kerusakan dan korban jiwa… [But] penilaian kerusakan untuk seluruh kotamadya Poro masih berlangsung,” kata Tawil dalam sebuah pernyataan.—Nestlé Semilla-Dakay