Luna Rossa dan INEOS Britannia terus memantau perkembangannya

Final Piala Louis Vuitton, dari situlah akan muncul tantangan yang akan dihadapi Tim Emirates Selandia Baru untuk kendi Seratus Guineatetap imbang (4-4) usai perselisihan di hari keempat di perairan Barcelona. Pembalap Italia Luna Rossa Prada Pirelli harus mundur dari balapan pertama sehari setelah mengalami masalah struktural, namun tim yang dipimpin oleh Jimmy Spithill menyamakan final INEOS Britannia keesokan harinya, pada hari yang ditandai dengan kecepatan angin 15 hingga 17 knot (kurang lebih 30 km/jam).

Pada tes pertama, ketujuh dari seri terakhir, Orang Italia menenggelamkan hidung AC75 mereka dan mereka harus mundur. Inggris memimpin (3-4), tapi untuk waktu yang singkat. Seperti tiga hari sebelumnya, hari itu berakhir imbang. Para pemain Ben Ainslie mendapat penalti karena meninggalkan area pra-start, yang memaksa mereka harus menjauh 75 meter dari pemain Italia itu, yang kali ini tidak mengalami kemunduran.

Akan ada dua lomba layar lagi pada Rabu depan, dengan maksimal 13 lomba layar yang diperbolehkan. Siapa pun yang mendapat tujuh kemenangan pertama akan menjadi juara Piala Louis Vuitton dan dengan demikian berhak memperebutkan trofi pemenang Piala Amerika ke-37 dari Selandia Baru mulai 12 Oktober. Jika Luna Rossa, ini akan menjadi edisi kedua berturut-turut yang meraih kesuksesan tersebut. Di final Copa América, pemain pertama yang mencetak tujuh kemenangan juga akan dinobatkan sebagai juara.



Sumber