Baru saja tiba: Pengadilan Tinggi Federal mencegah VIO menyita kendaraan dan mengenakan denda

Pengadilan Tinggi Federal Divisi Abuja telah mengeluarkan keputusan penting yang menyatakan bahwa Direktorat Pelayanan Jalan Raya, umumnya dikenal sebagai Kantor Inspeksi Kendaraan (VIO), harus segera berhenti menyita kendaraan atau mengenakan denda kepada warga Nigeria karena pelanggaran lalu lintas jalan raya.

Saat menyampaikan putusan perkara FHC/ABJ/CS/1695/2023 pada 2 Oktober 2024, Menteri Nkeonye Evelyn Maha menyatakan VIO tidak mempunyai kewenangan hukum untuk menyita kendaraan atau memberikan sanksi berat kepada pengemudi.

Keputusan ini menyusul gugatan yang diajukan oleh pengacara hak asasi manusia Abubakar Marshal dari Falana dan Falana Chambers, yang berupaya menantang otoritas salah satu lembaga penegakan lalu lintas jalan paling terkenal di negara tersebut.

Keputusan tersebut secara signifikan membatasi kekuasaan VIO dan memberikan keringanan kepada jutaan pengemudi yang telah lama menghadapi ancaman penyitaan kendaraan dan denda.

Namun, penting untuk dicatat bahwa keputusan tersebut tidak mencakup Korps Keselamatan Jalan Federal (FRSC), yang telah berfungsi sebagai badan petugas lalu lintas jalan terbesar di Nigeria selama beberapa dekade.

Dalam penilaiannya, Hakim Maha menegaskan bahwa petugas VIO “tidak diberi wewenang oleh undang-undang atau undang-undang apa pun untuk menghentikan, menyita, menyita kendaraan pengemudi dan/atau mengenakan denda kepada pengemudi.”

Pengadilan kemudian mengeluarkan perintah permanen terhadap VIO dan agen-agennya, yang melarang mereka melanggar hak-hak warga Nigeria, termasuk kebebasan bergerak dan hak atas properti, tanpa pembenaran hukum.

Hingga Kamis sore, masih belum jelas apakah VIO akan mematuhi keputusan tersebut, karena juru bicara manajemen belum menanggapi permintaan komentar mengenai keputusan tersebut.

Sumber