Lagos menghancurkan gedung tiga lantai dan mengeluarkan ultimatum kepada penghuni pasar

Pemerintah Negara Bagian Lagos, melalui Badan Pengendalian Bangunan Negara Bagian Lagos (LASBCA), pada hari Kamis menghancurkan bangunan tiga lantai di jalan Adeniji Adele di kawasan Pulau Lagos. LASBCA juga mengeluarkan ultimatum satu bulan kepada penghuni Pasar Bombata untuk mengosongkan lokasi.

Saat ditemui di lokasi pembongkaran, General Manager LASBCA Gbolahan Oki menjelaskan, kondisi bangunan dalam kondisi memprihatinkan. Pembongkarannya, katanya, diperlukan untuk mencegah keruntuhan dan mencegah hilangnya nyawa dan harta benda.

Oki menekankan bahwa lembaga tersebut mengikuti proses yang semestinya sebelum menghancurkan bangunan tersebut, mengirimkan beberapa pemberitahuan hukum kepada penghuninya, termasuk perintah untuk berhenti dan pembongkaran.

Mengulangi komitmen pemerintah negara bagian untuk melindungi nyawa dan harta benda, Oki menekankan bahwa LASBCA akan terus melakukan inspeksi menyeluruh terhadap proyek konstruksi yang sedang berlangsung di Lagos. Tujuannya adalah deteksi dini terhadap struktur yang rusak, ilegal, dan tidak sesuai untuk membantu menjaga lingkungan yang aman.

Lebih lanjut, LASBCA telah memberikan ultimatum satu bulan kepada penghuni Pasar Bombata setelah sebelumnya mengirimkan beberapa surat pemberitahuan. Badan tersebut memperingatkan bahwa pasar yang terletak di sebelah Pelewura di Pulau Lagos ini menimbulkan risiko lingkungan karena kondisinya yang bobrok.

“Latihan ini merupakan kelanjutan dari upaya Pemerintah Negara Bagian Lagos untuk regenerasi perkotaan, pembangunan dan pengurangan gangguan lingkungan dan keamanan di negara bagian tersebut,” kata LASBCA.

Perlu diingat bahwa Gubernur Babajide Sanwo-Olu memerintahkan pembongkaran pasar Bombata dan Jankara pada bulan Oktober lalu sebagai bagian dari proyek pembaruan kota dan pengendalian banjir pemerintah di daerah tersebut.

“Tidak akan ada toleransi sama sekali dan mulai Senin Kementerian Lingkungan Hidup akan mulai mengeluarkan pemberitahuan pembongkaran ke semua toko yang dibangun di atas saluran pembuangan dan semua saluran pembuangan yang ada.

“Mereka membangun gudang di semua saluran pembuangan dan itulah sebabnya kami mengalami masalah banjir dan pencemaran lingkungan.

“Kita tidak bisa membiarkan segelintir orang mempertaruhkan nyawa banyak orang,” kata Sanwo-Olu.

Sumber