Sebuah kapal besar Angkatan Laut Selandia Baru tenggelam (FOTO)

Sebuah kapal Angkatan Laut Kerajaan Selandia Baru terbalik dan tenggelam di Pasifik setelah menabrak karang, kata Angkatan Pertahanan Selandia Baru (NZDF).

Menurut pernyataan yang dirilis pada hari Minggu, kapal survei hidrografi dan pendukung penyelaman HMNZS Manawanui kandas di lepas pantai selatan Pulau Upolu di Samoa pada Sabtu malam. Saat kejadian terjadi, kapal sedang menjalankan misi penelitian.

Kapal terbakar dan kemudian terbalik ketika penonton melihat asap tebal keluar dari kapal. “Penyebab pasti larangan terbang tersebut belum diketahui dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut,” tambahnya. kata Angkatan Laut, seraya menambahkan pihaknya sedang mengerjakannya “meminimalkan dampak lingkungan.”

Seluruh penumpang yang berjumlah 75 orang diselamatkan dan dibawa ke pantai dalam kondisi cuaca buruk oleh otoritas Layanan Pemadam Kebakaran dan Darurat Samoa. Tiga pelaut dibawa ke rumah sakit.

“Semua orang ada di darat. Mereka selamat dan sehat, kecuali beberapa orang yang… mengalami luka ringan, jadi kami langsung merawat mereka dan membawa mereka ke rumah sakit.” kata Komisaris Pemadam Kebakaran Samoa, Tanuvasa Petone, seperti dikutip Radio Selandia Baru. Ia menambahkan, cuacanya baik-baik saja “cukup kasar dan berangin.”

Pesawat Poseidon P-8A Angkatan Udara Selandia Baru dikirim untuk membantu operasi penyelamatan. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan semua orang yang terlibat.” – kata komandan komponen maritim, Komandan Shane Arndell.

BACA SELENGKAPNYA:
Kapal selam nuklir baru Tiongkok tenggelam – media

Menteri Pertahanan Judith Collins menggambarkan hilangnya kapal itu sebagai berikut “hari yang sangat buruk.” Dulu “kemungkinan kecil” tentang menyelamatkan kapal, katanya.

Manawanui dibangun pada tahun 2003 dan dibeli oleh Angkatan Laut seharga $US103 juta ($63,4 juta) pada tahun 2018. Kapal ini terutama digunakan untuk mengeksplorasi cadangan minyak dan gas, tetapi juga membantu memindai dasar laut untuk mencari amunisi era Perang Dunia II.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:



Sumber