Dangote berbicara tentang pembangunan kilang senilai US miliar dan mengatakan hal itu dilakukan tanpa dana pemerintah

Pengusaha miliarder Aliko Dangote mengklaim kilang miliknya yang berkapasitas 650.000 barel per hari dibangun tanpa biaya sepeser pun dari pemerintah Nigeria.

Hal itu diungkapkan Ketua Dangote Group pada Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Pemilik Kilang Minyak Mentah Nigeria di Lagos.

Dangote yang diwakili oleh Chief Executive Officer Dangote Group, Eng Mansur Ahmed, mengatakan perlu dicatat bahwa Kilang Dangote telah memproduksi cukup bahan bakar diesel dan jet untuk memenuhi permintaan Nigeria.

Berita Naija melaporkan bahwa kilang senilai $20 miliar mulai beroperasi pada 12 Januari 2024, dengan kapasitas penyulingan 300.000 barel, tetapi meningkat menjadi 400.000 barel pada akhir September 2024.

Pada tanggal 15 September, kilang tersebut mulai mendistribusikan bensinnya dengan Nigerian National Petroleum Company Limited sebagai pembeli tunggal.

Dangote mengatakan meskipun Nigeria merupakan produsen minyak mentah terbesar di Afrika, selama beberapa dekade Nigeria sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan produk minyak olahannya.

Operator maskapai penerbangan di Nigeria membeli bahan bakar jet A1 hanya dari Dangote – Keyamo

Sementara itu, Menteri Penerbangan dan Pengembangan Dirgantara Festus Keyamo mengungkapkan operator udara Nigeria akan membeli bahan bakar Jet A1 secara eksklusif dari Kilang Dangote.

Menurut Keyamo, keputusan itu berdasarkan kesepakatan dengan operator maskapai yang sudah mendapat persetujuannya.

Hal itu disampaikan Menteri dalam wawancara dengan Canales de TV yang disiarkan Selasa ini.

Dia menjelaskan bahwa perkembangan baru tersebut, ditambah dengan kesepakatan minyak mentah naira pemerintah dengan Dangote Refinery, akan mengurangi tekanan pada devisa.

Operator penerbangan baru-baru ini bersatu. Dengan izin saya, operator penerbangan Nigeria memutuskan untuk hanya membeli Jet A1 dari kilang Dangote.

Anda dapat melihat bahwa kemarin kami mulai membeli naira untuk minyak mentah dengan Dangote. Semuanya naira, tanpa komponen dolar,” kata Keyamo.

Dia menambahkan, waktu penandatanganan perjanjian ini tepat dan juga akan melindungi operator penerbangan dari dampak fluktuasi harga minyak mentah, yang pada akhirnya mengurangi biaya operasional mereka.

Harganya tidak lagi bergantung pada berbagai faktor di pasar internasional, dan juga tidak lagi bergantung pada hambatan harga minyak di pasar internasional. Biayanya akan dalam mata uang lokal sehingga kami dapat mengetahui biayanya dengan jelas. Kami akan membeli dalam naira. Saya yakin kita akan memiliki akses terhadap bahan bakar Jet A1 yang lebih murah,” Keyamo menambahkan.

Sumber