Mengapa India hanya fokus pada ganda campuran di tenis meja?

Meski tim putra dan putri sudah menunjukkan peningkatan, namun tidak realistis mengharapkan terobosan di Olimpiade, terutama di nomor tunggal.

Indian table tennis has seen commendable progress in recent years, but the road to an Olympic medal remains steep, especially in the singles and team events. The 2028 Los Angeles Olympics offer little hope for India’s singles players, while the men’s and women’s teams continue to fall short against global giants like China, Japan, South Korea, and the European nations. Despite consistent efforts, India’s position as the third-best team in Asia doesn’t seem to hold much weight on the Olympic stage, where competition is even fiercer.

However, the mixed doubles category provides a glimmer of hope for India. With strategic focus and the right pairings, this event could be India’s best shot at an Olympic medal.

Harsh Reality of Singles and Team Events

Indian table tennis players have consistently found themselves outclassed by their international counterparts in singles events. The Chinese, Japanese, South Korean, and European players are far more skilled and experienced at every level. This has resulted in India’s singles players rarely making a significant impact on the global stage, let alone at the Olympics.

In the men’s and women’s team events, while India has performed well in some Asian competitions, the gap between them and the top teams is still vast. India’s consistent third-place finishes in some Asian events might seem promising, but when placed in the context of global competition at the Olympics, these achievements lose their sheen. The European paddlers, along with the usual Asian powerhouses, make the team events a challenging arena for India.

Mengapa ganda campuran menawarkan harapan

Mixed doubles, on the other hand, presents a different scenario for Indian table tennis. India has a history of success in this category, most notably with the pair of Manika Batra and Sathiyan Gnanasekaran, who once ranked as high as world number four. This achievement highlighted India’s potential in mixed doubles. However, the pairing later lost momentum as both players shifted focus to their singles careers, which led to their eventual downfall.

The Table Tennis Federation of India (TTFI) has a unique opportunity to revitalise the country’s mixed doubles prospects. By placing razor-sharp focus on this category and investing in the development of new partnerships, India could once again rise to the top in mixed doubles and possibly clinch a historic Olympic medal.

Rise and Fall of Manika Batra and Sathiyan Gnanasekaran

Manika Batra and Sathiyan Gnanasekaran’s mixed doubles pairing created a sensation on the world stage. Their chemistry on the court, complemented by their individual strengths, allowed them to compete with the best. However, as both athletes began focusing more on their singles careers, the partnership faltered. This highlights the need for a dedicated approach to mixed doubles if India is to achieve success.

Saat ini kedua pemain sudah berpisah dan sedang mencari kerja sama baru. Manika Batra bekerja sama dengan Manav Thakkar dan Sathiyan bekerja sama dengan Sreeja Akula. Kedua pasangan baru ini menjanjikan tetapi membutuhkan waktu untuk mengembangkan chemistry yang pernah dimiliki Batra dan Sathiyan. Jika India mendapat dukungan dan fokus yang tepat, mereka dapat menantikan potensi medali ganda campuran pada tahun 2028.

Pelajaran dari penampilan tenis meja India baru-baru ini

Penampilan India baru-baru ini di turnamen besar mencerminkan kemajuan dan keterbatasan program tenis meja. Pada Kejuaraan Tenis Meja Asia 2024, tim putri India berhasil meraih perunggu, melanjutkan tren kenaikannya. Begitu pula dengan tim putra yang juga meraih perunggu pada kompetisi 2023, menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi persaingan yang ketat. Namun pencapaian tersebut harus dilihat dalam konteks situasi internasional, di mana India masih tertinggal dibandingkan tim-tim papan atas.

Pada Olimpiade Paris 2024, kampanye tenis meja India berakhir tanpa medali, dengan hasil terbaik beregu putri adalah mencapai perempat final. Di nomor tunggal, Manika Batra dan Sreeja Akula mengukir sejarah dengan mencapai babak 16 besar, namun itu tidak cukup untuk menantang petenis terbaik dunia. Hasil-hasil ini semakin menyoroti bahwa meskipun India mengalami kemajuan dalam tenis meja, lolos di Olimpiade masih merupakan tugas yang sulit.

Fokus strategis pada ganda campuran di Olimpiade Los Angeles 2028

Karena pertandingan beregu dan tunggal terbukti sulit, India harus memprioritaskan ganda campuran sebagai target utama siklus Olimpiade 2028. Ganda campuran menawarkan persaingan yang lebih seimbang, memungkinkan pemain India bersaing lebih efektif dengan talenta global. Dengan meningkatkan keterampilan tim ganda campuran yang menjanjikan, India dapat memberikan pengaruh yang signifikan di turnamen internasional menjelang Olimpiade.

Kombinasi baru Batra dan Thakkar memiliki potensi, apalagi jika permainan bertahan Thakkar melengkapi gaya menyerang Batra. Demikian pula kemitraan Sathiyan dengan Akula yang menggabungkan permainan taktis dengan serangan agresif, menciptakan kemitraan yang dapat bersaing di level tertinggi. Dengan pelatihan yang tepat, paparan internasional, dan latihan terus-menerus, pasangan ini dapat menantang yang terbaik di dunia pada tahun 2028.

Kesimpulan: Ganda campuran adalah pilihan terbaik di India

Peluang terbaik India untuk meraih medali Olimpiade di tenis meja ada di ganda campuran. Meskipun tim putra dan putri telah menunjukkan peningkatan, mengharapkan terobosan di Olimpiade, terutama di nomor tunggal, adalah hal yang tidak realistis mengingat persaingan global saat ini. Namun, ganda campuran menawarkan jalan kesuksesan yang lebih menjanjikan.

Federasi Tenis Meja India harus memanfaatkan peluang ini dan melakukan investasi signifikan dalam membangun tim ganda campuran kelas dunia. Dengan strategi, pelatihan, dan fokus yang tepat, India akhirnya bisa meraih podium Olimpiade di Los Angeles pada tahun 2028.

Pilihan editor

Berita utama


Sumber