BREAKING: Minggu Igboho mengirimkan petisi kepada Perdana Menteri Inggris Keir Starmer untuk mempertimbangkan agitasi bangsa Yoruba

BREAKING: Minggu Igboho mengirimkan petisi kepada Perdana Menteri Inggris Keir Starmer untuk mempertimbangkan agitasi bangsa Yoruba

Media yang brilian Nigeria melaporkan bahwa pejuang kemerdekaan, Sunday Adeyemo, juga dikenal sebagai Igboho, telah mengajukan petisi kepada Perdana Menteri Inggris Keir Starmer untuk mempertimbangkan pembentukan negara Yoruba.

Igboho disebut mengajukan petisi atas nama Prof. Adebanji Akintoye, pemimpin gerakan Bangsa Yoruba.

Gerakan ini mencari intervensi segera dari Perdana Menteri Inggris dan pemerintahannya dalam agitasi mereka untuk menciptakan sebuah negara yang sebagian besar dimiliki oleh masyarakat adat Yoruba.

Hal tersebut diungkapkan juru bicara Igboho, Koiki, melalui laman X-nya, Senin.

Ia menulis: “Tepat pukul 14.00, Dr. Chief Sunday Igboho menyerahkan petisi kepada Perdana Menteri Inggris atas nama Prof. Adebanji Akintoye, pemimpin gerakan YORUBA NATION, dan Olayomi Koiki, juru bicaranya @10DowningStreet.”

Igboho telah berada di garis depan dalam mewujudkan bangsa Yoruba.

Ingatlah bahwa Akintoye sebelumnya menuduh pemerintah Nigeria berusaha membujuk Igboho untuk menarik diri dari pergolakan tersebut.

Pria berusia delapan puluh tahun itu mengatakan bahwa selama masa agitator di Republik Benin, mantan Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal Tukur Buratai (pensiunan), menggunakan pengaruhnya sebagai utusan untuk mencuri dokumen untuk Igboho di penjara, dan menjanjikannya miliaran dolar. naira jika saja dia mau meninggalkan agitasinya demi bangsa Yoruba.

Namun dia mengatakan Igboho menolak menandatangani dokumen tersebut, yang kemudian dibawa pergi oleh Buratai.

Dia berkata: “Mantan Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal Tukur Buratai, mendatanginya di penjara, menjanjikan miliaran naira jika dia mau menandatangani dokumen yang dibawa Buratai.

“Bahwa dia (Igboho) harus mengatakan bahwa dia meninggalkan perjuangan Bangsa Yoruba, bahwa dia tidak lagi menginginkan perjuangan Bangsa Yoruba, bahwa dia memilih untuk tidak berpartisipasi di dalamnya.”



Sumber