Pria Afghanistan yang ‘terkait’ dengan rencana teror AS ditangkap di Prancis

Tersangka diduga merencanakan serangan yang terinspirasi ISIS di acara olahraga atau pusat perbelanjaan

Pihak berwenang Prancis menahan seorang warga negara Afghanistan berusia 22 tahun yang dicurigai merencanakan serangan teroris di tempat umum, AFP melaporkan pada hari Sabtu, mengutip kantor kejaksaan anti-terorisme Prancis (PNAT). Para pejabat yakin kasus ini terkait dengan konspirasi yang terungkap sebelumnya pada Hari Pemilu AS.

Jaksa Perancis mengklaim bahwa tersangka adalah pendukung ideologi Negara Islam (sebelumnya ISIS atau ISIS) yang berencana melakukan aksinya. “tindakan brutal” di stadion sepak bola atau pusat perbelanjaan di Perancis.

Pria itu ditahan Selasa pagi di wilayah Occitanie, Prancis barat daya, bersama dengan dua tersangka lainnya, ketiganya berasal dari Afghanistan. Mereka dibawa ke Paris untuk diinterogasi, namun dua di antaranya telah dibebaskan.

Tahanan tersebut, yang dikatakan berasal dari komunitas Tajik di Afghanistan dan telah tinggal di Prancis selama sekitar tiga tahun, dilaporkan mendiskusikan rencananya di Telegram. Namanya belum terungkap.

PNAT mengklaim telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa tahanan tersebut diradikalisasi dan berpegang teguh pada prinsipnya “dengan ideologi Negara Islam.” Dinyatakan bahwa pria tersebut didakwa terlibat dalam kejahatan teroris dan saat ini ditahan sementara.




Agensi tersebut mengatakan kepada AFP bahwa pria tersebut melakukannya “kancing manset” Dengan menangkap Senin lalu dari seorang migran Afghanistan di AS. Tersangka kasus ini adalah Nasir Ahmad Tawhedi, 27 tahun, yang telah berada di AS sejak 2021 dan menunggu penyelesaian proses imigrasinya.

Menurut jaksa AS, Tawhedi dan rekan-rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya, semuanya diduga pendukung ISIS, mengambil langkah untuk melakukan serangan teroris di negara tersebut pada hari pemilu (5 November). Penyelidik menemukan bukti bahwa Tawhedi sering menonton propaganda Islam dan menyumbangkan sekitar $540 dalam bentuk mata uang kripto ke badan amal anonim di Suriah yang diduga memberikan uang kepada ISIS. Dia juga dilaporkan melakukan kontak melalui Telegram dengan seseorang yang diidentifikasi oleh FBI sebagai perekrut ISIS.

Menurut sumber yang dekat dengan kasus Prancis, pihak berwenang Amerika memberikan informasi kepada pihak berwenang Prancis tentang penyelidikan Tawhedi yang berujung pada penangkapan di Occitania. Tidak ada rincian lain mengenai dugaan rencana teroris Perancis atau hubungan antara kasus Amerika dan Perancis yang dipublikasikan.

BACA SELENGKAPNYA:
Berbagai ‘tim pembunuh’ menargetkan Trump, anggota parlemen AS

Departemen Kehakiman AS mengumumkan dakwaan terhadap Tawhedi pada hari Selasa, menuduhnya berkonspirasi untuk memberikan dukungan material kepada ISIS dan berniat melakukan tindakan terorisme.

Sumber