Kecelakaan kereta api menewaskan satu orang dan melukai lebih dari 20 orang di Mesir

Satu orang dipastikan tewas pada hari Minggu setelah sebuah lokomotif menabrak bagian belakang kereta penumpang tujuan Kairo di Mesir selatan.

Kecelakaan terbaru ini, yang kedua kalinya terjadi dalam sebulan, juga menyebabkan lebih dari 20 orang terluka.

Dalam pernyataan dari otoritas perkeretaapian negara tersebut, tabrakan terjadi di provinsi Minya, 270 kilometer (sekitar 168 mil) selatan Kairo, ketika dua gerbong kereta api jatuh ke aliran air yang berdekatan.

Penyebab kecelakaan itu sedang diselidiki, tambah pernyataan itu.

Setidaknya 21 orang dibawa ke rumah sakit, 19 di antaranya kemudian dipulangkan setelah menerima perawatan, kata Kementerian Kesehatan dalam pernyataan terpisah.

Kecelakaan dan tergelincirnya kereta api sering terjadi di Mesir, dan sistem perkeretaapian terkena dampak buruknya manajemen.

Pada bulan September, dua kereta penumpang bertabrakan di sebuah kota di Delta Nil, menewaskan sedikitnya tiga orang dan menyebabkan 49 lainnya terluka.

Menurut Badan Pusat Mobilisasi dan Statistik Publik (CAPMAS), terdapat 2.044 kecelakaan kereta api di Mesir pada tahun 2018, dibandingkan dengan 1.793 pada tahun 2017, CNN melaporkan.

Sedikitnya 32 orang tewas dan 165 orang luka-luka, menyusul tabrakan besar-besaran antara dua kereta api pada tahun 2021. Selain itu, pada Agustus 2017, terjadi kecelakaan kereta api di Alexandria yang menewaskan lebih dari 40 orang dan menyebabkan banyak orang luka-luka.

Pemerintah baru-baru ini menyelidiki kerusakan pada sistem kereta api, dan Presiden Abdel Fattah el-Sissi mengatakan negaranya membutuhkan sekitar 250 miliar pound Mesir, atau $8,13 miliar, untuk memperbaiki dan mengubah posisi jaringan kereta api.

Sumber