Anggota Parlemen Eropa Skotlandia memecatnya dari seluruh partai karena pernyataan ‘menjijikkan’ tentang Gaza

John Mason mengatakan dia “akan dengan senang hati” mengulangi komentarnya bahwa jika Israel ingin melakukan genosida di Gaza, maka jumlah korbannya akan 10 kali lebih banyak.

Partai politik yang berkuasa di Skotlandia telah mengusir seorang anggota dan anggota parlemen yang vokal karena komentarnya yang “sangat menjijikkan”, “kurang ajar” dan “sama sekali tidak dapat diterima” mengenai genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

John Mason dari Partai Nasional Skotlandia (SNP) mengkonfirmasi pemecatannya pada hari Minggu, mengatakan dia “sangat kecewa” dengan keputusan partai tersebut.

“Saya masih percaya kita harus bisa menoleransi pandangan berbeda di dalam partai selama kita semua berkomitmen untuk kemerdekaan Skotlandia,” seorang anggota Parlemen Skotlandia memposting di X, mengisyaratkan dia akan mengajukan banding atas pemecatannya.

Pada hari Senin, Mason tetap menentang dan mengatakan kepada program Good Morning Scotland di Radio BBC bahwa dia akan “dengan senang hati” mengulangi komentar yang menyebabkan penangguhan awalnya.

“Ada perbedaan antara perang dan genosida, dan mengatakan bahwa semua perang adalah genosida bukanlah penggunaan kata yang tepat,” katanya.

Pada bulan Agustus, anggota parlemen berusia 67 tahun sejak tahun 2011 itu mengunggah komentar di media sosial yang mengatakan bahwa “jika Israel ingin melakukan genosida, mereka akan membunuh 10 kali lebih banyak” di Gaza.

Mason rupanya bereaksi terhadap komentar lain dari anggota parlemen SNP lainnya yang mengkritik “pembantaian” warga sipil Palestina, termasuk anak-anak tak berdosa, sebagai genosida.

SNP adalah partai nasionalis yang mendukung kemerdekaan Skotlandia dari Inggris. Banyak anggotanya dipandang kritis terhadap operasi militer Israel di Gaza, yang menewaskan sedikitnya 42.289 orang dan melukai 98.684 orang tahun lalu.

Menyusul kontroversi komentar Mason pada bulan Agustus, SNP mengadakan diskusi internal tentang perilakunya.

Laporan berita juga mengutip juru bicara SNP yang mengkritik Mason, dengan mengatakan: “Pengabaian yang kurang ajar atas kematian lebih dari 40.000 warga Palestina benar-benar tidak dapat diterima.”

Pernyataan SNP saat itu juga menggambarkan komentarnya “sangat menjijikkan”.

Setelah pemecatan Mason, partai tersebut kini memegang 62 dari 129 kursi di Parlemen Skotlandia.

Sumber