Krisis PDP: Fraksi Damagun mengancam penangkapan penjabat ketua fraksi dan lainnya

Krisis internal di dalam Partai Rakyat Demokratik (PDP) semakin dalam, dengan faksi yang setia kepada Presiden Sementara Nasional partai tersebut, Umar Damagun, mengancam akan menangkap siapa pun yang mengaku memegang jabatan presiden tanpa kewenangan yang sah.

Ancaman ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara faksi-faksi yang bersaing di dalam Komite Kerja Nasional (NWC) partai tersebut.
Ibrahim Mangu, wakil sekretaris nasional partai tersebut, mengeluarkan peringatan tersebut dalam konferensi pers di Abuja pada hari Senin.

Dia menyatakan bahwa badan-badan keamanan akan dikerahkan untuk menegakkan perintah pengadilan yang mengakui Damagun sebagai presiden nasional sementara yang sah hingga konvensi nasional partai tersebut dijadwalkan pada Desember 2025.

“Kami terpaksa mengungkapkan rasa jijik dan kecewa kami terhadap penggunaan pendekatan ‘tempat parkir mobil’ oleh rekan-rekan kami yang hanya sekedar suspensi yang dirancang untuk memberi mereka kesempatan untuk membersihkan diri dari tuduhan tertentu.

Menghadapi pelanggaran sembrono terhadap perintah pengadilan yang ada, kami tidak punya pilihan selain menggunakan jasa badan keamanan dalam menegakkan supremasi hukum,” kata Mangu.

Krisis ini meletus Kamis lalu ketika NWC memberhentikan Debo Ologunagba, Sekretaris Publisitas Nasional, dan Kamaldeen Ajibade, Penasihat Hukum Nasional, dengan alasan perbedaan internal.

Namun, dalam serangan balik yang cepat keesokan harinya, Ologunagba, yang diyakini mendapat dukungan dari mantan Wakil Presiden Atiku Abubakar, mengumumkan penangguhan Damagun dan Sekretaris Nasional Samuel Anyanwu.

Tindakan ini secara efektif memecah NWC menjadi dua, dengan Ologunagba memproklamirkan Yayari Mohammed sebagai presiden nasional sementara yang baru.

Meskipun terjadi perebutan kekuasaan internal, Pengadilan Tinggi Federal di Abuja mengeluarkan perintah yang menyatakan bahwa Damagun tetap menjadi presiden sementara yang sah hingga konvensi nasional partai tersebut.

Keputusan pengadilan tersebut menjadi kemenangan signifikan bagi kubu Damagun, namun ketegangan terus meningkat seiring dengan kemajuan faksi saingan.

Mangu menegaskan bahwa partainya tidak akan mentolerir pelanggaran lebih lanjut terhadap arahan pengadilan.

Dia memperingatkan bahwa pasukan keamanan akan dipanggil untuk menangkap anggota partai mana pun yang berusaha mengambil alih kepemimpinan tanpa persetujuan pengadilan.

Dalam pidatonya, Mangu juga memuji upaya Dewan Pembina (MWA), Forum Gubernur PDP dan para pemimpin partai lainnya atas upaya mereka untuk menengahi dan membawa penyelesaian krisis secara damai.

“Untuk tujuan ini, saya dengan hormat memuji intervensi Ketua MWA, Ketua Forum Gubernur PDP dan para pemimpin partai lainnya yang bermaksud baik mengenai perlunya mencari solusi damai sedini mungkin,” dia dikatakan. katanya.

Mangu mengimbau anggota partai bersatu mendukung kepemimpinan Damagun yang menurutnya mendapat dukungan dari beberapa tokoh berpengaruh, termasuk Menteri Federal Capital Territory (FCT), Nyesom Wike.

Dia mendesak partai untuk tetap bersatu dan fokus selama periode yang penuh tantangan ini.

“Sebagai kesimpulan, kami meminta seluruh anggota partai kami untuk tetap fokus dan terus mendukung kepemimpinan PDP di bawah presiden petahana, Yang Mulia Amb Umar Iliya Damagum, sampai kami mencapai solusi jangka panjang untuk masalah kami,” kata Mangu.

Ingin berbagi cerita dengan kami? Ingin beriklan dengan kami? Apakah Anda memerlukan iklan untuk suatu produk, layanan, atau acara? Hubungi kami melalui email: [email protected]

Kami berkomitmen terhadap jurnalisme investigatif yang berdampak bagi kepentingan manusia dan keadilan sosial. Donasi Anda akan membantu kami menceritakan lebih banyak kisah. Silakan berdonasi berapa pun jumlahnya DI SINI

Sumber