FG memperbarui kurikulum pendidikan dasar dan siswa memperoleh dua keterampilan

Menteri Pendidikan, Prof. Tahir Mamman menyatakan, dalam kurikulum baru sekolah dasar, siswa diwajibkan menguasai minimal dua keterampilan.

Mamman, yang menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan pemangku kepentingan di Abuja, Senin, mengungkapkan bahwa kurikulum baru akan mulai berlaku di seluruh negeri mulai Januari 2025.

Menteri menambahkan bahwa sekolah dasar swasta diharuskan untuk mengadopsi kurikulum baru, dan menjanjikan bahwa kurikulum yang diperbarui untuk sekolah menengah harus siap pada bulan September 2025.

Ia juga mengatakan kementerian akan bertemu dengan pemangku kepentingan sekolah swasta mengenai keberhasilan penerapan kurikulum baru.

“Ini adalah proyek yang sangat besar, yang mempengaruhi semua sekolah di Nigeria, negeri dan swasta. Baik di sektor publik maupun swasta, semua sekolah akan menerapkannya. Jadi, itu sudah ditentukan. Tidak memerlukan persetujuan siapa pun atau lembaga mana pun bisa menyimpang darinya,” ujarnya.

Dia mencatat bahwa rencana sedang dilakukan untuk memastikan para guru diperlengkapi dengan baik untuk kurikulum baru.

“Ada kebutuhan untuk mempersiapkan ruang kelas dan mengembangkan guru. Kami juga berupaya mendukung dan mengembangkan guru agar mereka dapat menerapkan hal ini. Jadi kami ingin menggunakan tiga bulan ke depan untuk ketiga langkah ini.

“Kami juga akan melakukan pelibatan pemangku kepentingan nasional dalam periklanan, khususnya dengan sekolah swasta. Jadi itu bagian dari apa yang akan kami lakukan. Lalu kapasitas guru yang siap meresponsnya,” ujarnya.

Berbicara mengenai manfaat kurikulum baru, Menkeu menyatakan akan mengobarkan kembali keinginan orang tua dan siswa untuk mengenyam pendidikan formal.

“Beberapa orang tua tidak mau menyekolahkan anaknya. Saat ini, salah satu masalah mengapa sekolah menjadi tidak menarik adalah karena banyak orang yang menyelesaikan pendidikannya dan tidak ada perubahan dalam hidup mereka.

“Mereka tidak bisa dipekerjakan. Mereka tidak dapat melakukan apa pun sendirian. Oleh karena itu, para orang tua mempertanyakan mengapa mereka mengeluarkan uang untuk menyekolahkan anaknya.

“Sekarang ini akan mengubah permainan ini sepenuhnya. Dan kami melihat bagaimana hal ini mempengaruhi orang tua. Ketika penerapannya berhasil, Anda akan menemukan bahwa siswa ingin berlari ke sekolah setiap pagi. Orang tua ingin mengantar anaknya ke sekolah karena mereka belajar hal-hal praktis selama di sekolah,” ujarnya.

Sumber