Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Iran atas dugaan transfer rudal ke Rusia

Dewan Eropa mengatakan 14 orang dan entitas dikenakan pembekuan aset dan larangan bepergian.

Uni Eropa mengumumkan sanksi terhadap beberapa individu dan perusahaan Iran, termasuk wakil menteri pertahanan dan maskapai penerbangan negara tersebut, sehubungan dengan dugaan pengiriman rudal dan drone ke Rusia.

Dewan Eropa mengatakan pada hari Senin bahwa total tujuh orang dan entitas akan dikenakan pembekuan aset dan larangan bepergian karena keterlibatan mereka dalam pengiriman senjata dan peralatan ke Moskow untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina.

Mereka yang menjadi sasaran termasuk Wakil Menteri Pertahanan Iran SEED Hamzeh Ghalandari, anggota senior Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam, dan tiga maskapai penerbangan Iran, termasuk Iran Air.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyambut baik sanksi tersebut.

“Dukungan rezim Iran terhadap perang agresif Rusia melawan Ukraina tidak dapat diterima dan harus diakhiri,” kata von der Leyen dalam sebuah postingan di situs X.

“Oleh karena itu, saya menyambut baik penerapan sanksi kami terhadap individu dan entitas sebagai tanggapan atas pengiriman drone dan rudal Iran ke Rusia. Dibutuhkan lebih banyak lagi.”

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha juga menyambut baik sanksi tersebut, dengan menulis di X bahwa “mereka yang mendukung agresi harus berbagi tanggung jawab dan menanggung akibatnya.”

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei pada hari Selasa membantah bahwa Teheran telah memasok rudal ke Rusia dan mengutuk sanksi tersebut karena bertentangan dengan hukum internasional.

“Beberapa negara Eropa dan Inggris sayangnya mengklaim tanpa bukti bahwa Iran telah melakukan intervensi militer dalam konflik ini, namun hal tersebut sepenuhnya dibantah,” kata Baghaei.

Sanksi terbaru ini diberlakukan setelah Amerika Serikat pada bulan lalu mengatakan pihaknya memiliki data intelijen yang mengindikasikan Iran telah menyediakan rudal balistik ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian kemudian membantah bahwa Teheran telah mentransfer senjata apa pun ke Rusia sejak pemerintahannya mengambil alih kekuasaan pada bulan Agustus, dan mengakui bahwa “ada kemungkinan bahwa pengiriman tersebut terjadi di masa lalu.”

Negara-negara anggota UE selain Hongaria telah memberikan sekitar €118 miliar ($129 miliar) dukungan militer dan ekonomi kepada Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh pada Februari 2022.

Sumber