Pembom AS mengebom sasaran di Yaman

Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan pesawat B-2 menyerang gudang senjata Houthi

Amerika Serikat menggunakan pesawat pengebom jarak jauh untuk menyerang lima sasaran di wilayah Yaman yang dikuasai kelompok militan Houthi, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Sejak November tahun lalu, kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar negara yang dilanda perang, telah menyerang kapal dagang yang transit di Laut Merah. Serangan-serangan tersebut dilakukan terhadap kapal-kapal yang menurut kelompok militan tersebut terkait dengan Israel dan bertujuan untuk memberikan tekanan pada negara Yahudi tersebut agar mengakhiri operasi militer di daerah kantong Palestina di Gaza. Sebagai tanggapan, pasukan AS melancarkan Operasi Penjaga Kemakmuran terhadap Houthi pada bulan Desember lalu.

Serangan bom terakhir Amerika, seperti yang dijelaskan Austin, melibatkan pesawat B-2 Spirit jarak jauh dan menargetkan lima tempat pembuangan senjata bawah tanah. Menteri Pertahanan menggambarkannya sebagai: “sebuah demonstrasi unik dari kemampuan Amerika Serikat untuk menargetkan sasaran-sasaran yang berusaha dijauhkan oleh musuh-musuh kita, tidak peduli seberapa dalam mereka terkubur, dikeraskan, atau dibentengi.”

“Serangan ilegal Houthi terus mengganggu arus bebas perdagangan internasional, mengancam bencana ekologi, dan membahayakan nyawa warga sipil yang tidak bersalah serta nyawa pasukan dan mitra AS.” Austin menambahkan.




Media Yaman melaporkan bahwa Amerika Serikat melakukan serangan di dekat ibu kota, Sanaa, dan di sekitar kubu Houthi di Saada.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah berjanji untuk mempertahankan dukungan militer untuk Israel, bahkan ketika para pejabat AS menyatakan keprihatinan atas meningkatnya korban sipil dan gangguan terhadap bantuan kemanusiaan di Gaza akibat tindakan Pasukan Pertahanan Israel.

Awal pekan ini, dalam sikap tidak senang yang jarang terjadi, Washington mengancam akan menghentikan pengiriman senjata lebih lanjut ke Israel kecuali jika hal ini terjadi “menunjukkan komitmen berkelanjutan” menurut surat bersama yang dikirimkan Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada rekan-rekan Israel mereka untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di daerah kantong tersebut.

Departemen Luar Negeri sebelumnya dituduh menipu Kongres ketika pada bulan Mei mengatakan bahwa Israel mematuhi undang-undang AS yang melarang bantuan militer ke negara-negara yang menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan AS.

BACA SELENGKAPNYA:
AS mengancam akan membatasi pasokan senjata ke Israel

Selain kapal dagang, Houthi telah menyerang kapal perang Barat di wilayah tersebut dan mengklaim telah menembakkan roket langsung ke Israel beberapa kali, menggambarkan tindakan mereka sebagai kampanye solidaritas terhadap Palestina.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber