Ledakan kendaraan CNG mengguncang stasiun NIPCO di Kota Benin, melukai beberapa orang

Ledakan tangki CNG terjadi di stasiun CNG NIPCO di Aduwawa, Kota Benin, ibu kota Negara Bagian Edo, melukai beberapa orang.

Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran keselamatan.

Dalam gambar viral yang beredar di X (sebelumnya Twitter) pada hari Kamis, terekam akibat ledakan tersebut. Sebuah station wagon, yang seluruh punggungnya hancur, terlihat dengan pecahan peluru berserakan di sekitar tempat kejadian.

Beberapa kendaraan di dekatnya juga rusak, dengan bekas ledakan yang terlihat. Ledakan terjadi saat mengisi bahan bakar silinder CNG station wagon.

Video tersebut juga mengungkapkan beberapa luka, dan orang yang merekamnya mencatat bahwa salah satu korban, yang kakinya mungkin putus, dilarikan ke rumah sakit. Noda darah dari korban luka tampak tersebar di lantai.

Pada satu titik dalam video berdurasi 3 menit 22 detik tersebut, terlihat pecahnya silinder CNG kendaraan yang meledak, dengan sebagian besar terkoyak. Para pengamat dalam gambar tersebut berspekulasi bahwa silinder tersebut tampaknya dibuat oleh tukang las lokal, sehingga menunjukkan kemungkinan adanya cacat dalam konstruksinya.

Insiden ini menyoroti risiko yang terkait dengan penanganan dan pemeliharaan peralatan CNG yang tidak tepat, dan menekankan perlunya protokol keselamatan yang ketat di stasiun pengisian bahan bakar.

Apa yang harus Anda ketahui

Sejak pemerintah federal mulai menganjurkan penggunaan gas alam terkompresi (CNG) secara lebih luas sebagai alternatif bahan bakar bensin dan solar yang semakin mahal, kekhawatiran akan keselamatan masyarakat pun meningkat.

Pemahaman dari para ahli konversi CNG di pusat konversi yang disetujui PCNGI di Lagos menekankan bahwa jika dilakukan dengan benar, konversi CNG akan aman.

Para ahli menyoroti bahwa silinder CNG terbuat dari bahan bertulang yang dirancang khusus untuk tahan terhadap kondisi ekstrem, menjadikannya jauh lebih kuat dibandingkan tangki bahan bakar tradisional.

Selain itu, CNG lebih ringan dibandingkan udara, sehingga gas dapat menyebar dengan cepat jika terjadi kebocoran, sehingga meminimalkan risiko penumpukan yang dapat menyebabkan ledakan.

Fitur keselamatan dalam sistem CNG, seperti katup pelepas tekanan dan sensor pematian otomatis, semakin meningkatkan keselamatan dengan mengelola kebocoran atau penyimpangan secara efektif.

Meskipun terdapat risiko ledakan tekanan akibat kompresi CNG hingga 2.900 psi (200 bar), risiko ini dikurangi dengan katup pelepas yang melepaskan tekanan berlebih selama pengisian bahan bakar.

Para ahli juga menekankan pentingnya pemeliharaan rutin untuk memastikan keselamatan berkelanjutan dan kinerja optimal sistem CNG.

Kit CNG dilengkapi dengan pengukur yang memungkinkan pemilik kendaraan memantau tingkat tekanan secara terus menerus, sehingga menambah lapisan keamanan ekstra.

Seiring dengan berlanjutnya diskusi mengenai konversi CNG, informasi ini bertujuan untuk memberi informasi kepada pemilik kendaraan dan mendorong praktik aman dalam menggunakan gas alam terkompresi untuk transportasi, terutama mengingat insiden baru-baru ini yang menyoroti pentingnya protokol keselamatan yang ketat.

Sumber