MANILA, Filipina – Biro Bea Cukai (BOC) menyita sebuah kapal tanker bahan bakar dan empat truk yang membawa 54.000 liter bahan bakar selundupan di pelabuhan Batangas pada hari Rabu.
Menurut BOC, mereka menangkap kapal tanker M/KTR Cassandra saat sedang mentransfer produk minyak bumi ke empat kapal tanker pada Selasa malam.
Kapal tersebut bernilai P300 juta, sedangkan masing-masing empat truk bernilai sekitar P3 juta.
Dugaan muatan awal kapal tanker M/TKR Cassandra adalah [an] perkiraan volumenya 1,8 juta liter,” tambah Dewan Komisaris.
Wakil Komisaris Dewan Komisaris Juvymax Uy membenarkan, satu truk mengangkut 40.000 liter bahan bakar tak bertanda, sedangkan satu truk lagi mengangkut 14.000 liter.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
“Dua lainnya kosong, namun masih disita, bersama dengan mobil van L300 yang digunakan untuk melakukan penyelundupan bahan bakar,” kata Uy dalam keterangannya.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
Direktur Badan Intelijen dan Investigasi Dewan Komisaris Verne Enciso mengatakan dia telah menerima informasi tentang maraknya pencurian bahan bakar di pelabuhan setempat, yang lebih dikenal dengan modus “paihi”.
“Saat kami mendapat informasi adanya aktivitas ilegal di Pelabuhan Batangas, kami langsung memverifikasi melalui sumber kami dan berencana meninjau pelabuhan tersebut. Koordinasi kami dengan pejabat pelabuhan setempat dan unit penegakan hukum membawa kami ke MTKR Cassandra,” kata Enciso.
Dewan Komisaris juga melaporkan bahwa bahan bakar tersebut gagal dalam uji penandaan SGS, yang berarti bahan bakar tersebut tidak memiliki penandaan yang memadai untuk membuktikan pembayaran bea dan pajak.
Selain itu, nakhoda kapal tidak menunjukkan dokumen pembuktian sahnya docking dan unloading, menurut Enciso, sehingga mengakibatkan kapal dan truk disita.
Dewan Komisaris mengatakan pemilik, kapten kapal dan awak kapal tanker, bahan bakar dan truk yang disita akan menghadapi tuntutan karena melanggar bagian dari Undang-Undang Tarif Bea Cukai dan Modernisasi dan Undang-Undang Reformasi Pajak untuk Percepatan dan Inklusi.
UNTUK MEMBACA: Dewan Komisaris mencegat 21 ribu liter BBM tak bertanda di Tondo