Infrastruktur: ICRC akan mengembangkan katalog investasi KPS untuk MDA

Komisi Regulasi Konsesi Infrastruktur (ICRC) mengatakan pihaknya sedang mengembangkan katalog investasi Kemitraan Pemerintah-Swasta (KPS) untuk Kementerian, Departemen, dan Lembaga (MDA), untuk memberi masukan kepada mereka mengenai peluang di berbagai sektor.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal ICRC, Dr. Jobson Oseodion Ewalefoh, saat melakukan kunjungan kehormatan dan pemantauan kepada Direktur Jenderal Badan Administrasi dan Keselamatan Maritim Nigeria (NIMASA), Dr. Dayo Mobereola, di Lagos.

Ewalefoh mengatakan Komisi tidak akan lagi menunggu MDA atau investor swasta untuk mengajukan proposal KPS, mengingat masih banyak peluang investasi dalam pembangunan infrastruktur dengan menggunakan KPS yang belum dimanfaatkan di berbagai sektor.

Oleh karena itu, beliau mengatakan bahwa komite tersebut telah mengidentifikasi peluang-peluang tersebut yang akan dikatalogkan dan dikeluarkan sebagai saran investasi KPS kepada semua MDA terkait.

“Kami sedang menyiapkan katalog potensi proyek KPS yang akan kami presentasikan kepada lembaga-lembaga sebagaimana saran PPP: lihat, peluang ini ada di sini, kenapa tidak dimanfaatkan, sudah terjadi di negara ini dan itu.

“Bagian dari mandat kami adalah membangun pasar KPS, bukan hanya sekedar mengatur dan memberikan sertifikasi, namun juga memastikan bahwa MDA mengetahui peluang yang ada. Ada banyak area yang bisa Anda jelajahi.

“Potensi NIMASA sangat besar, potensi tersebut belum tereksplorasi dan perlu adanya kerjasama dalam proyek-proyek potensial tersebut; Ini sebagian dari tuduhan Presiden kepada saya bahwa saya harus memanfaatkan dana swasta untuk membangun infrastruktur.

“Satu-satunya cara kita dapat mencapai hal ini adalah dengan mengidentifikasi bidang-bidang di mana pembiayaan sektor swasta akan dibutuhkan untuk membangun infrastruktur sehingga masyarakat Nigeria dapat menikmati harapan baru.

“Kami telah mengidentifikasi beberapa area ini di NIMASA dan di seluruh wilayah maritim dan itulah alasan kami ada di sini hari ini,” katanya.

Dr. Ewalefoh mencatat bahwa badan keamanan tersebut telah memulai perjanjian-perjanjian penting KPS untuk membangun, mengoperasikan dan/atau memelihara sebagian infrastrukturnya, namun mendesak Dirjen untuk berupaya memperluas cakupan komitmen KPS badan tersebut.

Dirjen juga memberikan pengarahan kepada tim NIMASA yang juga dikunjungi Komisi untuk memverifikasi tingkat kinerja proyek KPS di bawah NIMASA dan menilai tingkat kepatuhan NIMASA terhadap kontrak KPS serta para pemegang konsesi.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal NIMASA, Dr. Dayo Mobereola, memuji Ditjen ICRC atas arah kebijakan barunya yang akan mempercepat proses pengadaan KPS.

Beliau mengatakan bahwa beliau selalu mengkhawatirkan mengenai waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sertifikasi dan persetujuan KPS, dan beliau mencatat bahwa penyederhanaan proses yang dilakukan oleh ICRC merupakan suatu perkembangan yang disambut baik.

Ia meyakinkan Ditjen ICRC atas kerja sama NIMASA dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur KPS di sektor keamanan maritim.

Pasangan Dirjen ICRC dan NIMASA juga membahas beberapa hal yang menghambat kelanjutan keterlibatan KPS, dan Dr. Ewalefoh berjanji akan melakukan intervensi dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan pemerintah terkait.

Tim ICRC didampingi oleh tim NIMASA melakukan kunjungan pemantauan bersama ke pemegang konsesi Fasilitas Penerimaan Limbah Lepas Pantai; Lingkaran Afrika dan OXP Marine.

Tim berupaya mengetahui tingkat kepatuhan terhadap ketentuan kontrak KPS dan kemungkinan tantangannya.

Tim memutuskan untuk melakukan keterlibatan pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan yang teridentifikasi.

Sumber