13 tahun lalu, pemimpin Hamas Yahya Sinwar dibebaskan oleh Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran


New Delhi:

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, dibebaskan oleh Israel pada tahun 2011 sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan besar yang mencakup pembebasan 1.027 tahanan Palestina dan Arab Israel dengan imbalan satu tentara Israel, Gilad Shalit. Shalit, seorang prajurit Pasukan Pertahanan Israel (IDF), ditawan oleh Hamas selama lima tahun setelah diculik dalam serangan tahun 2006 yang melibatkan saudara laki-laki Sinwar, seorang komandan militer senior Hamas.

Sinwar menghabiskan lebih dari 22 tahun di penjara Israel dari tahun 1988 hingga 2011. Menurut laporan, ini adalah periode yang dianggap mengeraskan pandangan radikalnya. Menurut para ahli, masa tinggalnya di sel isolasi dan interaksi dengan tahanan lain semakin memperkuat kepemimpinannya di Hamas.

Pihak berwenang Israel menggambarkannya sebagai orang yang “kejam, berwibawa, berpengaruh” dengan daya tahan yang tinggi, kecenderungan manipulatif, dan kemampuan mengumpulkan massa. Kemampuan Sinwar untuk mempertahankan kekuasaan di penjara, termasuk bernegosiasi dengan otoritas penjara dan menegakkan disiplin di antara para tahanan, membantu mengkonsolidasikan posisinya sebagai pemimpin utama Hamas.

UNTUK DIPERHATIKAN | Rekaman drone momen terakhir pemimpin Hamas Yahya Sinwar dirilis Israel

Setelah dibebaskan, Sinwar menyerukan lebih banyak penculikan terhadap tentara Israel. Masa hukumannya di penjara tidak melunakkan pendiriannya; sebaliknya, hal ini justru memperkuat komitmennya terhadap tujuan Hamas.

Setelah kembali ke Gaza setelah pertukaran tahun 2011, peran Sinwar semakin meningkat, sebagian besar karena statusnya sebagai anggota pendiri Hamas dan lamanya masa penahanannya, yang meningkatkan prestisenya. Kepemimpinannya juga diperkuat oleh rasa takut, karena Sinwar memiliki reputasi kekerasan, yang kabarnya membuatnya mendapat julukan “Penjagal Khan Younis”. Dia diyakini bertanggung jawab atas penahanan, penyiksaan dan pembunuhan seorang komandan Hamas pada tahun 2015 yang dituduh melakukan penggelapan dan homoseksualitas.

UNTUK MEMBACA | Bagaimana militer Israel melacak dan membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza

Pada tahun 2017, Sinwar menjadi kepala Politbiro Hamas di Jalur Gaza. Adik laki-lakinya, Mohammed Sinwar, juga memainkan peran penting dalam aktivitas militer Hamas dan diyakini selamat dari berbagai upaya pembunuhan Israel.



Sumber