Klip Viral Snoop Dogg yang Menyebut Pendukung Trump Rasis Dikontekstualisasikan Ulang di Tengah Pemilu 2024

Klip viral yang menampilkan Snoop Dogg yang melabeli pendukung Donald Trump sebagai “rasis” muncul kembali menjelang pemilihan presiden AS 2024. Video yang berasal dari wawancara tahun 2018 itu memperlihatkan Snoop melontarkan komentar pedas tentang penggemar Trump hingga memicu perbincangan di media sosial. Namun, beberapa pengguna online telah salah menafsirkan klip tersebut, dan secara keliru menyatakan bahwa itu adalah pernyataan terbaru dari sang rapper, meskipun sudah ada sejak enam tahun yang lalu. Berikut ringkasan situasinya.

Video viral tersebut bermula dari wawancara yang diberikan Snoop Dogg kepada DJ Suss pada tahun 2018. Dalam percakapan tersebut, Suss menyebutkan bahwa banyak penggemarnya sendiri yang tidak menyetujui kritiknya terhadap Donald Trump, yang ditanggapi dengan tajam oleh Snoop Dogg:

“Perlu Anda ketahui bahwa banyak penggemar Anda yang rasis. Saya tidak peduli. Saya memberitahu mereka secara langsung. Jika Anda suka ini nkamu bajinganmenjadi rasis.”

Kritik Snoop Dogg terhadap Trump lebih dari sekedar ketidaksetujuan umum, karena ia menuduh mantan presiden tersebut menciptakan perpecahan di antara orang-orang dengan “menarik garis” dan “mengkhususkan” individu. Rapper tersebut bahkan menegur Kanye West, yang secara terbuka mendukung Trump pada saat itu, dengan mengatakan:
“Kanye juga. Jangan lupakan dia… F kamu juga. Lemparkan dia ke dalam tas juga, karena dia benar bersama mereka, Bumelihat.”

Klip tersebut, yang diunggah ke YouTube oleh HipHopDX pada tahun 2018, dengan cepat mendapatkan daya tarik lagi pada tahun 2024, membuat beberapa orang percaya bahwa Snoop baru-baru ini menyalakan kembali perseteruannya dengan Trump dan para pendukungnya. Namun, penting untuk memperjelas bahwa wawancara tersebut terjadi bertahun-tahun sebelum peristiwa penting dalam hubungan Snoop Dogg dengan Trump: pengampunan presiden terhadap Michael “Harry O” Harris.

Pada tahun 2021, pada hari-hari terakhirnya menjabat, Donald Trump memberikan grasi kepada Michael “Harry O” Harris, salah satu pendiri Death Row Records dan teman dekat Snoop Dogg. Harris menjalani hukuman penjara yang lama karena konspirasi melakukan pembunuhan. Tindakan ini melunakkan pendirian Snoop Dogg terhadap Trump, dan sang rapper secara terbuka mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pengampunan tersebut. Snoop Dogg mengenali sikap Trump dalam sebuah wawancara dengan Kantor Pos New York:

“Ini pekerjaan luar biasa bagi presiden dan timnya. Mereka melakukan pekerjaan dengan baik selama berada di sana, dan saya menghargainya. Biarkan mereka tahu bahwa saya menyukai apa yang mereka lakukan.

Sejak pengampunan tersebut, Snoop menghindari komentar yang menghina mantan presiden tersebut. Bahkan, menjelang pemilu 2024, Snoop kembali menegaskan apresiasinya atas pengampunan Trump, seperti yang diungkapkannya dalam wawancara dengan Minggu kali:

“Dia tidak melakukan kesalahan apa pun padaku. Dia tidak melakukan apa pun kecuali hal-hal besar untuk saya. Dia memaafkan Michael Harris. Saya tidak punya apa-apa selain cinta dan rasa hormat padanya.”

Ketika wawancara viral tahun 2018 muncul kembali di media sosial, banyak yang percaya bahwa Snoop Dogg masih mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap Trump dan para pendukungnya. Namun, fakta mengungkap cerita berbeda. Meskipun komentar sang rapper pada tahun 2018 sangat kasar, konteks seputar hubungannya dengan Trump telah berkembang. Tidak ada bukti baru-baru ini bahwa Snoop Dogg membuat pernyataan yang menghina Trump menjelang pemilu 2024.

Klip viral Snoop Dogg yang menyebut pendukung MAGA rasis memang nyata, namun terjadi pada tahun 2018, jauh sebelum Donald Trump memberikan pengampunan kepada teman rapper tersebut. Snoop sejak itu menyatakan terima kasih atas sikap Trump, dan tidak ada pernyataan publik baru-baru ini yang menunjukkan bahwa rapper tersebut mempertahankan pendiriannya sebelumnya. Kemunculan kembali klip tersebut telah menimbulkan kebingungan, namun sangat penting untuk mengetahui garis waktu dan konteks komentar Snoop Dogg.

Sumber