Pekerja NAFDAC berjanji akan terus melakukan aksi mogok sampai tuntutan dipenuhi

Serikat Pekerja Medis dan Kesehatan Nigeria, yang merupakan cabang dari Badan Nasional Pengawasan dan Pengawasan Obat dan Makanan (NAFDAC), telah menegaskan kembali komitmennya terhadap aksi mogok yang dimulai pada tanggal 7 Oktober, menuntut perhatian segera terhadap beberapa masalah mendesak yang mempengaruhi anggotanya. .

Dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Nigeria (NAN) pada hari Sabtu, Presiden Cabang tersebut, Adetoboye Ayodeji, menekankan bahwa tanggung jawab ada pada manajemen lembaga tersebut untuk memulai negosiasi dan memberikan bukti yang kuat bahwa tuntutan mereka akan dipenuhi.

Pemogokan yang kini memasuki minggu ketiga ini berfokus pada peninjauan ujian promosi tahun 2024 dan dugaan penyimpangan seputar promosi staf.

Ayodeji menyatakan ketidakpuasannya terhadap penanganan ujian promosi oleh manajemen, dengan menyatakan bahwa banyak staf yang memenuhi syarat tidak dipromosikan karena dugaan “lowongan” oleh Kepala Pelayanan.

Situasi ini telah menyebabkan sejumlah besar individu yang memenuhi syarat merasa diabaikan dan kehilangan semangat.

“Pekerja agensi menuntut untuk mengetahui mengapa mereka yang lulus ujian promosi masih menunggu promosi yang sah sementara karyawan baru dimasukkan ke dalam agensi,” katanya.

Ia menyoroti bahwa hanya 36 persen dari lebih dari 700 peserta kompetisi promosi yang dipromosikan, jumlah yang dianggap tidak dapat diterima oleh serikat pekerja.

“Tidak akan pernah ada motivasi di suatu instansi yang hanya 36% karyawannya yang dipromosikan. Kami minta minimal 80 persen peserta diakui prestasinya,” Ayodeji bersikeras.

Dia memperingatkan bahwa ketidakpuasan di kalangan pekerja saat ini dapat berdampak negatif terhadap moral dan kinerja staf NAFDAC, yang pada akhirnya berdampak pada layanan kesehatan masyarakat bagi 200 juta penduduk negara tersebut.

Lebih lanjut, Ayodeji menyebut penundaan hukum dan tunjangan yang belum terselesaikan bagi staf yang dipekerjakan pada tahun 2022 sebagai keluhan lain yang mendorong pemogokan.

Dia mencatat bahwa meskipun ada perjanjian pada tahun 2022 dengan pemerintah dan manajemen NAFDAC untuk memperbaiki kondisi kerja, banyak dari masalah ini masih belum terselesaikan.

“Subsidi yang seharusnya disetujui pada Desember 2022 belum dicairkan dan kondisi layanan masih belum terselesaikan,” dia mengeluh.

Pimpinan serikat pekerja telah mengambil langkah-langkah untuk berhubungan dengan manajemen, menulis beberapa surat yang menguraikan kekhawatiran mereka, namun mengklaim bahwa tanggapan yang diberikan tidak memadai.

Kurangnya keterlibatan dan keputusan untuk melancarkan pemogokan terjadi setelah pemberitahuan dua minggu yang dikirimkan kepada manajemen tanpa tanggapan yang memuaskan.

Sumber