Sebuah drone Ukraina terbang di atas tentara Rusia. Kemudian tembakan roket turun

Minggu ini, sebuah pesawat tak berawak membantu pasukan Ukraina menyerang pusat pelatihan militer Rusia di Oblast Zaporizhia di Ukraina selatan yang diduduki Rusia.

Ketika sebuah drone Ukraina melihat pasukan Rusia, sebuah rudal seberat 660 pon, yang dilaporkan berisi ratusan rudal seukuran granat, menyerang mereka.

Ada sekitar 24 tentara di daerah tersebut pada saat serangan pada 15 Oktober, kata Pasukan Pertahanan Selatan Ukraina dalam sebuah pernyataan di Facebook, tanpa menyebutkan jumlah korban.

Mereka juga menandai video yang menunjukkan rekaman drone mengenai ledakan pertama di fasilitas tersebut, yang diikuti oleh beberapa ledakan tambahan di daerah tersebut.

Menurut laporan, ada sekitar tujuh serangan terhadap peserta pelatihan Rusia di garis depan sepanjang 1.200 km sejak Februari.

Ukraina mengklaim sekitar 6.700 orang telah tewas sejak perang dimulai pada tahun 2022. tentara Rusia. Angkatan Pertahanan Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menghancurkan 144 brigade artileri Rusia tahun ini, setara dengan $8 miliar.

Pagi ini, para pejabat regional mengatakan Ukraina telah meluncurkan serangkaian drone yang menargetkan Moskow dan Rusia bagian barat.

Unit pertahanan udara Rusia menghancurkan setidaknya satu drone yang terbang menuju Moskow, kata Wali Kota ibu kota Rusia, Sergei Sobyanin.

Menurut informasi awal, tidak ada kerusakan atau korban jiwa di distrik Ramensky di Oblast Moskow.

Gubernur wilayah tersebut mengatakan puing-puing pesawat tak berawak memicu beberapa kebakaran jangka pendek di Oblast Lipetsk di barat daya Rusia. Tidak ada korban luka yang dilaporkan, tambahnya.

Gubernur wilayah Bryansk dan Orlov, juga di Rusia barat, mengatakan unit pertahanan udara telah menghancurkan beberapa drone di sana.

Ukraina di masa lalu sering mengatakan bahwa serangan udaranya menargetkan infrastruktur yang penting bagi upaya perang Rusia dan merupakan respons terhadap serangan udara berkelanjutan yang dilakukan Moskow.

Sebaliknya, para pejabat Rusia seringkali tidak mengungkapkan seluruh kerusakan yang disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak, terutama pada infrastruktur militer, transportasi, dan energi.

(Dengan partisipasi agensi)




Sumber