Sara Duterte harus melakukan ‘evaluasi psikologis’ – anggota parlemen

Wakil Presiden Sara Duterte saat konferensi persnya di Kantor Wakil Presiden, Robinsons Cybergate Plaza, Kota Mandaluyong pada 17 Oktober 2024. INQUIRER PHOTO/LYN RILLON

MANILA, Filipina — Wakil Presiden Sara Duterte harus melakukan “evaluasi psikologis” menyusul ancamannya yang “sangat mengkhawatirkan” terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr.

Dalam jumpa pers pada Jumat, 17 Oktober, Duterte mengungkapkan dirinya telah memperingatkan adik presiden, Senator Imee Marcos, bahwa jika serangan politik pemerintah terus berlanjut, ia akan menggali kembali jenazah mantan presiden Ferdinand Marcos Sr. Philippine Sea Western.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Duterte pun mengaku sempat membayangkan memenggal kepala Marcos Jr.

BACA: Duterte: Saya akan membuang jenazah Marcos Sr. di Mar West PH jika serangan terus berlanjut

BACA: Wakil Presiden Duterte mengatakan dia melamun tentang ‘memenggal’ kepala Marcos

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Asisten Pemimpin Mayoritas DPR dan Perwakilan Distrik Pertama Zambales Jay Khongkun menyatakan “kekhawatiran yang mendalam” atas pernyataan Duterte.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Menurut Khongkun, orang waras tidak akan berpikir atau melontarkan pernyataan seperti itu.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

“Tidak ada orang yang berakal sehat yang akan memahami, apalagi membuat, pernyataan seperti itu. Tingkat irasionalitas dalam kata-kata Anda sangat mengkhawatirkan,” kata Khongkun dalam bahasa Filipina.

Dia juga mencatat bahwa “ancaman kekerasan dan mengerikan yang dilakukan Duterte menunjukkan tingkat ketidakstabilan yang mengkhawatirkan.”

Artikel berlanjut setelah iklan ini

“Dia harus menjalani evaluasi psikologis penuh untuk memastikan dia masih bisa mengabdi pada negara mengingat posisinya yang kritis ini,” tambahnya dalam bahasa Filipina.

Khongkun juga menyoroti bahwa pernyataan Duterte mengungkapkan isu-isu yang lebih dari sekadar “penyalahgunaan dana publik”.

“Perilaku wakil presiden yang mengkhawatirkan menunjukkan adanya masalah lebih dalam yang perlu ditangani,” tambahnya.

Bagi Asisten Pemimpin Mayoritas DPR dan Perwakilan Distrik La Union Paolo Ortega V, pernyataan Duterte mempunyai implikasi serius, potensi bahaya dan konsekuensi bagi kepemimpinan negara.

“Pernyataan yang penuh kekerasan dan menakutkan seperti ini tidak dapat diterima oleh siapa pun, terutama wakil presiden yang sedang menjabat. Jelas ada pertanyaan serius mengenai kondisi mental dan emosionalnya,” katanya dalam bahasa Filipina.


Tidak dapat menyimpan tanda tangan Anda. Silakan coba lagi.


Langganan Anda berhasil.

Ortega juga mengingatkan hadirin bahwa negara layak mendapatkan pemimpin yang stabil secara mental dan emosional, terutama di masa-masa sulit.



Sumber