Meskipun pemadaman terus terjadi, TCN mengklaim Nigeria menyediakan listrik 24 jam ke Togo dan Benin

Direktur Jenderal dan CEO Perusahaan Transmisi Nigeria (TCN)Sule Abdulaziz, mengungkapkan bahwa Nigeria memasok listrik 24 jam tanpa gangguan ke negara tetangganya, Togo dan Benin, meskipun ada kekhawatiran mengenai runtuhnya jaringan listrik baru-baru ini di Nigeria.

Saat wawancara di Channels TV’s Politics Tonight pada hari Minggu, Abdulaziz membenarkan: “Kami memasok Togo, Benin dan Niger. Mereka menerima listrik dari Nigeria 24 jam sehari dan mereka membayarnya.”

Menyikapi mengapa banyak warga Nigeria masih menghadapi pasokan listrik yang tidak konsisten, Abdulaziz menjelaskan bahwa tidak semua warga terkena dampaknya.

“Warga Nigeria menerima pasokan 24 jam, tapi tidak semuanya. Mereka yang berada di Band A menerima daya 20-22 jam”, dia menjelaskan.

Distribusi listrik di Nigeria berjenjang: Pelanggan Band A menerima listrik selama 20 hingga 24 jam, pelanggan Band B menerima listrik selama 16 hingga 20 jam, dan pelanggan Band C menerima listrik selama 12 hingga 16 jam setiap hari.

Abdulaziz menyatakan keyakinannya terhadap potensi perbaikan pasokan listrik nasional di tahun-tahun mendatang.

“Saya optimistis kita bisa mencapai pasokan energi yang konsisten dalam waktu kurang dari lima tahun. Menteri baru ini fokus pada penyelesaian permasalahan yang mendalam dan tidak hanya menciptakan solusi yang dangkal,katanya.

Ia juga menggarisbawahi bahwa putusnya jaringan listrik bukan merupakan tanggung jawab TCN semata. Ia menjelaskan, kegagalan dapat disebabkan oleh berbagai sektor pada sistem kelistrikan.

“Jatuhnya sistem tidak berarti TCN harus disalahkan sepenuhnya. Bisa jadi karena masalah pembangkitan, transmisi atau distribusi. Beberapa juga mungkin disebabkan oleh bencana yang tidak terduga. TCN mengelola jaringan, namun bukan berarti kami adalah sumber semua masalah”, tegas Abdulaziz.

Selain itu, mereka berupaya memperjelas perbedaan antara TCN dan Otoritas Tenaga Listrik Nasional (NEPA) yang kini sudah tidak ada lagi.

Orang masih bingung membedakan TCN dengan NEPA. Saat kami berada di NEPA, kami bekerja di bidang pembangkitan, transmisi, distribusi, dan pemasaran. Saat ini TCN hanya bertanggung jawab atas penularan, namun masyarakat sering menyalahkan kami atas kegagalan di sektor lain”katanya.

Abdulaziz juga mengakui tantangan infrastruktur besar yang dihadapi sistem energi negara ini, dan mencatat bahwa sebagian besar peralatan yang digunakan sudah ketinggalan zaman.

Banyak peralatan yang kami gunakan berusia lebih dari 50 tahun”, dia menyoroti.

Terkait biaya listrik, Abdulaziz berpendapat listrik di Nigeria masih relatif terjangkau dibandingkan negara Afrika lainnya.

Masyarakat menganggap listrik di sini mahal karena mereka terbiasa membayar lebih murah. Padahal, jika kita bandingkan harga dengan negara Afrika lainnya seperti Burkina Faso, Senegal, dan Niger, harga di Nigeria lebih murah.”, tutupnya.

Sumber