Ancaman bom mengganggu perkuliahan di dua universitas di Kota Cebu

Ancaman bom mengganggu perkuliahan di dua universitas di Kota Cebu

Peta provinsi Cebu. ARSIP INQUIRER.net

CEBU CITY, Filipina – Ancaman bom yang diposting di media sosial mengganggu perkuliahan di dua universitas di sini pada Senin, 21 Oktober.

Kampus utama Universitas Teknologi Cebu (CTU) dan Institut Teknologi Universitas Cebu (CIT-U) membatalkan semua kelas setelah menerima ancaman terpisah.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Polisi pertama kali merespons kampus utama CTU setelah menerima ancaman bom pada pukul 6 pagi.

Menurut pejabat sekolah, mereka terkejut karena akun Facebook resmi CTU ditandai dalam postingan yang berisi ancaman bom.

BACA: Sekolah Claret Kota Quezon Menerima Ancaman Bom Lagi

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Dalam postingan Facebook tersebut, ancaman tersebut dirinci bersama dengan gambar bom yang kabarnya telah dihapus dari Internet.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

“Bom berhasil ditanam. Ucapkan selamat tinggal, bos CTU! Waktumu kurang lebih 5 jam lagi,” bunyi postingan akun fiktif tersebut.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Anggota Divisi Persenjataan Peledak (EOD) dengan unit K9 mereka, bersama dengan petugas polisi dari Kantor Polisi 3 Kota Cebu, dengan cepat merespons dan memeriksa seluruh kampus.

Sekitar pukul 10 pagi, Kolonel Antonietto Cañete, direktur Kepolisian Kota Cebu, menyatakan sekolah tersebut aman dari segala bom.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

“Sampai saat ini sudah resmi dibersihkan karena EOD kami sudah melakukan inspeksi menyeluruh ke seluruh kampus,” ujarnya.

Cañete mengatakan dia memiliki petunjuk tentang siapa yang mungkin memposting ancaman bom tersebut di akun media sosial CTU.

Meski enggan menyebutkan identitas orang yang diduga memposting hoaks bom tersebut, Cañete mengatakan pihaknya masih menyelidiki apakah tersangka merupakan siswa di sekolah tersebut.

Sekitar pukul 10 pagi, polisi juga merespons ancaman bom lainnya di CIT-U.

Siswa dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi dievakuasi setelah postingan media sosial anonim memperingatkan akan adanya ledakan bom di kampus.

Postingan tersebut berbunyi “Selamat tinggal Gedung GLE!” dan disertai dengan foto bom waktu.

Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh di lingkungan sekolah, polisi pun membersihkan CIT-U.

Ini adalah bulan ketiga berturut-turut universitas-universitas di Cebu menerima ancaman bom, sehingga menimbulkan ketakutan tidak hanya di kalangan siswa tetapi juga di kalangan orang tua dan staf sekolah.

Pada tanggal 21 September, kampus Universitas Cebu (UC) Lapu-Lapu Mandaue menghadapi ketakutan akan bom setelah postingan serupa muncul secara online.

Pada bulan Agustus, UC Banilad juga menghadapi ancaman yang menimbulkan gangguan, meski tidak ditemukan bom.

Cañete mengatakan polisi akan mengajukan tuntutan setelah mereka mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas ancaman bom tersebut.


Tidak dapat menyimpan tanda tangan Anda. Silakan coba lagi.


Langganan Anda berhasil.

“Bagi mereka yang memposting ancaman bom, tindakannya akan selalu ada konsekuensinya. Kami akan membuka kasus terhadap mereka karena ini adalah kejahatan serius. Kami akan menuntut mereka sesuai dengan Undang-Undang Pencegahan Kejahatan dan hukum lain yang berlaku. Kami akan membuka beberapa kasus agar mereka membayar kerugian yang mereka timbulkan,” katanya.



Sumber