Sekjen PBB memberi tahu Putin bahwa invasi ke Ukraina melanggar hukum internasional


Persatuan negara-negara:

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis bahwa invasinya ke negara tetangga Ukraina merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB dan hukum internasional, menurut sebuah pembacaan.

Sekretaris Jenderal PBB bertemu Putin di sela-sela KTT BRICS di Kazan, Rusia, setelah pidato di mana Guterres menyerukan “perdamaian yang adil” di Ukraina.

“Dia mempertahankan pendiriannya bahwa invasi Rusia ke Ukraina merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB dan hukum internasional,” kita membaca setelah pertemuan juru bicara Sekjen PBB, yang dikritik oleh Kiev.

Guterres juga menekankan komitmennya untuk “membangun kebebasan navigasi di Laut Hitam,” dan mengatakan bahwa langkah tersebut sangat penting bagi Ukraina dan Rusia, serta untuk “keamanan pangan dan energi” global.

“Mereka sepenuhnya mendukung kelanjutan perundingan mengenai masalah ini,” kata pernyataan itu, seraya mengutip “penghargaan mendalam” atas upaya mediasi Turki.

Laut Hitam adalah jalur perdagangan penting bagi Ukraina, salah satu eksportir biji-bijian terbesar di dunia, namun berada dalam rawa sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.

Perjanjian yang ditengahi PBB mengizinkan Ukraina mengekspor produk pertanian ke Laut Hitam, tetapi Moskow menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2023.

Meski demikian, Kyiv telah membangun koridor maritim yang memungkinkan perdagangan terus berlanjut.

Guterres dan Putin, yang terakhir bertemu pada April 2022, juga membahas konflik di Timur Tengah, “khususnya kebutuhan mutlak akan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon, serta kebutuhan untuk menghindari eskalasi regional lebih lanjut,” demikian bunyi pembacaan tersebut. .

(Kecuali judulnya, cerita ini belum diedit oleh staf NDTV dan diterbitkan dari feed sindikasi.)


Sumber