KOTA ILOILO — Kasus demam berdarah di Iloilo telah menurun secara signifikan sejak lonjakan mendadak pada awal tahun ini, namun pejabat kesehatan setempat menekankan bahwa bahayanya masih jauh dari selesai.
Rodney Labis, Pejabat Kesehatan Provinsi 1, mengatakan kasus-kasus masih melampaui ambang batas wabah.
Itu sebabnya pihak berwenang setempat mengimbau warga untuk tetap waspada dalam memerangi penyakit yang ditularkan nyamuk.
Sejak 1 Januari hingga 5 Oktober, Dinas Kesehatan Provinsi Iloilo (IPHO) mencatat 10.075 kasus demam berdarah dengan 25 kematian.
“Berdasarkan kurva epidemi demam berdarah di provinsi tersebut, kasus demam berdarah terus menurun, namun kita masih berada di atas tingkat wabah,” kata Labis dalam wawancara pada 11 Oktober.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
Jumlah kasus tertinggi tercatat pada 4-10 Agustus sebanyak 1.122 kasus hanya dalam seminggu.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
Sejak itu, infeksi demam berdarah terus menurun.
Labis mengatakan kemajuan yang dicapai, meskipun menjanjikan, tidak boleh membuat kita berpuas diri karena demam berdarah masih merupakan risiko kesehatan masyarakat yang serius.
Dia menegaskan kembali bahwa masyarakat tidak boleh lengah dan harus berpartisipasi aktif dalam pengendalian nyamuk untuk mencegah wabah di masa depan.
Meningkatnya kasus DBD disebabkan oleh musim hujan yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti penyebab penyakit tersebut.
Infeksi ini memicu penyakit mirip flu yang parah, sering kali diikuti dengan penurunan tajam jumlah trombosit orang yang terinfeksi.
Gejala lainnya antara lain sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri di sekujur tubuh, mual, muntah, pembengkakan kelenjar, atau ruam kulit.
Pejabat kesehatan mendesak warga untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk dan mencari intervensi medis dini untuk mengatasi gejalanya.