MANILA, Filipina – Penyakit pernapasan seperti batuk dan pilek meningkat di pusat-pusat evakuasi yang masih dipenuhi keluarga-keluarga yang mengungsi akibat Badai Tropis Kristine yang parah, kata Menteri Kesehatan Teodoro Herbosa pada hari Selasa sambil menekankan perlunya menyediakan air minum bagi mereka.
Herbosa melaporkan kondisi tempat penampungan ketika jumlah korban tewas Kristine mencapai 125 orang, menurut informasi terkini dari Dewan Nasional Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen pada hari Selasa.
Sedikitnya 28 orang masih hilang, sementara 115 orang terluka akibat meluasnya banjir dan tanah longsor akibat badai pekan lalu.
UNTUK MEMBACA: Kerusakan pertanian akibat Kristine meningkat menjadi P3.11B
Dewan mengatakan, populasi yang terkena dampak berjumlah 7,13 juta orang atau 1.789 keluarga di 17 wilayah.
Jumlah terbanyak berada di wilayah Bicol (2.746.214), disusul Luzon Tengah (1.056.460) dan Calabarzon atau wilayah yang terdiri dari Cavite, Laguna, Batangas, Rizal, dan Quezon (701.985).
Artikel berlanjut setelah iklan ini
Setengah juta orang masih berada di tempat penampungan
Hingga Selasa, 531.387 jiwa atau 121.814 KK masih berada di lokasi pengungsian.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
Sebanyak 83.777 rumah hancur atau rusak sebagian.
Herbosa mengatakan tim Departemen Kesehatan yang dikerahkan ke tempat penampungan memantau prevalensi infeksi saluran pernafasan akut, terutama di kalangan anak-anak. Oleh karena itu, para pengungsi disarankan untuk memakai masker.
Bantuan dari Amerika dan Tiongkok
“Kita harus memastikan bahwa orang-orang di pusat evakuasi memiliki akses terhadap air bersih atau aman untuk diminum. Tim kami mendistribusikan Aquatab (tablet pemurni air) kepada keluarga-keluarga untuk memastikan air mereka aman untuk diminum,” tambahnya.
Sementara itu, pemerintah AS telah mengalokasikan bantuan kemanusiaan sebesar $1,5 juta atau sekitar P84 juta untuk korban Kristine.
“Melalui pendanaan ini, USAID akan menyediakan akses terhadap layanan penting seperti air bersih, sanitasi, tempat penampungan darurat dan bantuan keuangan,” kata Kedutaan Besar AS di Manila pada hari Selasa.
USAID juga memberikan dukungan logistik untuk pengelolaan pusat evakuasi, tambahnya.
Kedutaan Besar Tiongkok di Manila melaporkan adanya kolaborasi yang berkelanjutan dengan komunitas dan dunia usaha Tiongkok setempat untuk upaya bantuan.
Mitra-mitra ini menyumbangkan hampir P5 juta kepada keluarga yang terkena dampak Kristine di Albay, Camarines Sur dan Catanduanes, katanya. —dengan laporan dari Dexter Cabalza, Nestor Corrales dan Jane Bautista