Pasukan penjaga perdamaian PBB terluka ketika sebuah roket menghantam markas mereka di Lebanon


Beirut:

Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan penjaga perdamaian terluka ketika sebuah roket menghantam markas besar badan tersebut di Naqoura, barat daya Lebanon.

“Sore ini, sebuah roket menghantam markas UNIFIL di Naqoura, menyebabkan kebakaran di bengkel mobil,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.

“Tidak ada penjaga perdamaian di tempat penampungan pada saat kejadian dan meskipun beberapa penjaga perdamaian menderita luka ringan, untungnya tidak ada yang terluka parah,” tambahnya.

“Roket tersebut ditembakkan dari utara markas UNIFIL, kemungkinan besar oleh Hizbullah atau kelompok yang terkait dengannya, dan kami telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut,” katanya.

Pernyataan tersebut melanjutkan: “Kami mengingatkan Hizbullah dan semua aktor akan tanggung jawab mereka untuk menjamin keamanan personel dan properti PBB dan bahwa setiap serangan yang disengaja terhadap mereka merupakan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional dan Resolusi 1701.”

Dalam beberapa hari terakhir, lima personel UNIFIL terluka dalam pertempuran antara tentara Israel dan Hizbullah di Lebanon selatan, dan UNIFIL menuduh militer Israel “berulang kali” menembaki posisinya, kantor berita Xinhua melaporkan.

Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu, Hizbullah terlibat dalam pertempuran yang lebih intens melawan Israel. Pada awal Oktober, Israel melancarkan operasi darat melintasi perbatasan utaranya dengan Lebanon.

(Kecuali judulnya, cerita ini belum diedit oleh staf NDTV dan diterbitkan dari feed sindikasi.)


Sumber