Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meyakini sektor ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi potensi besar dalam percepatan pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19.

Ia menjelaskan berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sektor prioritas Halal Value Chain mampu menopang 25,44 persen ekonomi nasional. Oleh sebab itu, optimalisasi dan akselerasi keuangan syariah menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi. “Sektor unggulan pada Halal Value Chain tersebut adalah pertanian, makanan halal, pariwisata ramah muslim dan fesyen muslim (LEKSI 2021),” imbuhnya dalam acara Forum Ekonomi Merdeka, Senin (28/2).

Di sisi lain, ia mengklaim kinerja keuangan syariah nasional selama masa pandemi covid-19 juga mampu menguat. Terlebih dalam aspek penyaluran pembiayaan industri jasa keuangan syariah yang tumbuh sebesar 6,18 persen secara year on year(yoy).

Modal inilah yang dinilai Ma’ruf dapat menjadi penggerak kebangkitan ekonomi nasional. Sehingga, kata dia, perlu ditindaklanjuti dengan langkah-langkah strategis yang tepat, baik di tingkat negara, dunia usaha, hingga individu. “Pengalaman melewati krisis di masa lalu, bangsa ini menunjukkan bahwa kita mampu bangkit, bahkan menjadi lebih kuat pasca tempaan krisis,” tuturnya.

“Demikian pula, arah pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang mengedepankan keadilan, inklusi dan keberlanjutan, harus terus didorong untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” sambungnya. Sebelumnya, Ma’ruf sempat menyampaikan harapannya agar Indonesia dapat memanfaatkan pertumbuhan pengeluaran (spending) untuk produk halal. Mengutip State of Global Islamic Economy Report (SGIE) Dinar Standard, pada 2019 jumlah masyarakat muslim dunia mencapai sekitar 1,9 miliar orang dengan total spending atau belanja untuk produk halal mencapai US$2,02 triliun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here