Pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi di daerah untuk mencapai target cakupan vaksinasi. Sejauh ini masih ada daerah yang cakupan vaksinasi dosis pertama di bawah 25 persen.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, hingga 14 November 2021, 130 juta penduduk Indonesia sudah mendapatkan vaksin dosis pertama dan sekitar 84 juta orang di antaranya sudah mendapatkan vaksin dosis kedua.

“Daerah yang cakupan dosis vaksinasinya di bawah 25 persen, perlu segera dilakukan percepatan agar kita semua terlindungi dari ancaman Covid-19,” ujarnya, Senin (15/11) lalu.

Menkominfo juga mengingatkan berdasarkan data Kementerian Kesehatan, per Senin 15 November, vaksinasi kelompok lansia saat ini baru mencapai 44 persen dari sasaran dosis pertama, atau sekitar 9,5 juta orang dan 27,6 persen dari sasaran dosis kedua atau sekitar 5,9 juta orang.

Sementara itu, di kelompok remaja, cakupan vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 14,8 orang (55,7 persen dari target vaksinasi remaja). Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis lengkap sudah mencapai 9,2 juta orang (34,6 persen dari target vaksinasi remaja). (data per 15 November)

Menkominfo juga menyebut, berdasarkan data Kemenkes, 84,8 juta masyarakat Indonesia telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap. Pencapaian ini merupakan kerja keras seluruh komponen bangsa sebagai penyelenggara vaksinasi dan juga partisipasi dari seluruh rakyat Indonesia yang bersedia untuk divaksinasi.

“Perlu ada kerja sama seluruh pihak agar provinsi yang masih rendah cakupan vaksinasinya dapat mempercepat progres vaksinasi di daerahnya masing-masing,” ujarnya.

Johnny menegaskan bahwa pemerintah juga telah memastikan semua vaksin yang digunakan di Indonesia aman dan berkhasiat sejalan dengan Persetujuan Penggunaan dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

Selain itu, Menkominfo juga memastikan bahwa ketersediaan vaksin aman dan sudah terdistribusikan ke seluruh Indonesia. Stok vaksin COVID-19 di Indonesia per Sabtu (13/11).

Tercatat sebanyak 342,5 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi dan bulk. Jumlah ini sudah termasuk tambahan vaksin terbaru sebanyak 4 juta dosis vaksin Sinovac yang diterima mada akhir pekan lalu.

Karena itu, masyarakat diminta untuk tidak memilih-milih merek vaksin tertentu dan segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mendapatkan vaksin.

“Vaksin membuat tubuh relatif lebih tahan serangan virus, bisa menghindarkan dari gejala, perawatan di rumah sakit dan mengurangi risiko kematian,” ujar Menkominfo.

(osc)