Jakarta – Tampaknya peraturan di restoran-restoran semakin ketat. Kali ini ada restoran yang membebankan biaya Rp 106 ribu ke pelanggan yang anaknya berisik atau mengganggu.

Peraturan di restoran akhir-akhir ini semakin banyak sekaligus menimbulkan perdebatan di antara banyak pihak. Sebelumnya, ada restoran yang akan menagih biaya sekitar Rp 50 ribuan ke pelanggan yang membawa anak bayi.

Namun peraturan di restoran ini cukup berbeda. Mereka tak akan menagih biaya pelanggan yang bawa bayi, tetapi akan membebani seorang anak di restoran tersebut yang dianggap berisik dan mengganggu pelanggan lain.

Peraturan ini diberlakukan salah satu restoran di Singapura. Melansir mothership.sg (20/09), restoran tersebut adalah Angie’s Oyster Bar & Grill di Tan Boon Liat di Outram Road. Meskipun sebenarnya ini bukan hal yang baru, tetapi tetap saja peraturan tersebut membuat banyak orang tua terkejut.

Peraturan ini awalnya diketahui oleh pesan teks yang dikirimkan dari restoran ke pelanggan ketika selesai melakukan reservasi. Dalam pesan teks tersebut, tertulis ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhi oleh pelanggan, termasuk biaya tambahan sebesar S$10 atau Rp 106 ribu itu.

Pada pesan tersebut, restoran seafood ini juga menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki kursi khusus untuk bayi dan mereka bukanlah sebuah restoran yang ramah anak-anak.

Restoran lebih lanjut mengatakan bahwa anak-anak dipersilahkan untuk datang, hanya saja akan ada biaya tambahan jika berteriak atau tidak terkendali.

“Semua anak kecil dipersilahkan untuk makan langsung. Tetapi, berteriak atau anak yang tidak terkendali seperti mengganggu tamu lain, tidak akan ditoleransi. Akan ada biaya tambahan jika hal ini terjadi sebesar S$10,” tulis pesan dari restoran itu.

Diketahui bahwa restoran Angie’s Oyster Bar & Grill selalu mendapatkan rating dan ulasan yang baik. Tetapi ada satu ulasan yang protes terhadap penambahan biaya terhadap anak kecil itu.

Salah satu akun menulis komentar di Tripadvisor, “Ini adalah kali pertama saya diinfokan seperti ini meskipun kami juga punya kesempatan. Saya mengerti anak yang berteriak bisa mengganggu tamu lain. Tapi saya pikir Angie’s bisa berbicara dengan lebih sopan. Saya cukup kesal dengan balasan mereka dan tidak akan kembali lagi,” pungkas orang tersebut.

Merespon ulasan buruk tersebut, pihak restoran pun langsung mengklarifikasinya. Salah satu perwakilan Angie’s mengungkapkan bahwa mereka telah banyak mendapat keluhan tentang anak-anak yang berlari tanpa pengawasan orang tuanya.

Restoran mengatakan bahwa hal tersebut bisa sangat berbahaya, bukan hanya bagi anak-anak tapi juga bagi pelayan. Karena banyak pelayan yang sering bolak-balik membawa makanan panas dan peralatan tajam. Takutnya itu bisa menyakiti kedua pihak.

Sementara, restoran ini juga mengungkapkan jika ada pelanggan yang membawa anak kecil, takutnya itu akan mengganggu dan tidak menghormati pengunjung lain yang mungkin ingin menikmati suasana makan dengan tenang.

Semua peraturan tersebut dibuat hanya untuk saling menghormati. “Kami meminta tidak lebih dari rasa saling menghormati dari semua tamu kami. Tapi sayangnya kami menemukan beberapa pengunjung yang mungkin merasa lebih berhak daripada yang lain,” ucap pihak restoran.

Ternyata pembatasan anak kecil untuk masuk ke sebuah restoran di Singapura bukanlah hal baru. Pembatasan seperti ini juga didasari dari lokasi dan desain tempat restoran itu.

Seperti PS.Cafe di Ann Siang Hill yang tidak mengizinkan anak-anak masuk dengan alasan ruangnya kecil dan banyak anak tangga.