Ibu kota Tiongkok menutup jalan raya setelah hujan salju lebat

BEIJING — Pihak berwenang di Beijing menutup beberapa jalan raya pada hari Rabu setelah hujan salju yang lebih lebat dari perkiraan melanda ibu kota Tiongkok, bagian dari gelombang dingin yang melanda banyak wilayah negara itu minggu ini.

Dengan hujan beku dan salju yang diperkirakan akan berlangsung hingga Senin, pihak berwenang telah meningkatkan pengaturan transportasi umum di kota berpenduduk hampir 22 juta orang dan menutup delapan jalan raya, menurut laporan stasiun televisi negara CCTV.

Daerah pegunungan masih menerima salju, meski sempat terhenti di perkotaan.

BACA: Xinjiang, Tiongkok, menghadapi gelombang dingin terburuk dalam lebih dari enam dekade

“Saya merasa beberapa hari setelah turun salju agak merepotkan karena jalanan sedikit licin dan pengemudi kurang perhatian,” kata Kylie Chen, warga Beijing.

Meskipun dia senang melihat salju, perjalanannya ke tempat kerja menjadi rumit karena dia harus berjalan di jalan berlumpur, tambah pria berusia 23 tahun itu.

Hujan salju pada Selasa malam berlangsung lebih lama dan lebih intens dari yang diperkirakan, menyusul pertemuan aliran udara lembab dari selatan dan massa udara dingin yang perlahan bergerak ke timur, kata seorang pejabat observatorium kepada surat kabar Beijing Daily.

BACA: Tiongkok memperkirakan panas terik dan lebih banyak cuaca ekstrem pada tahun 2024

Dengan jam kerja fleksibel yang ditawarkan oleh beberapa perusahaan, beberapa orang dapat menghabiskan lebih banyak waktu menikmati pemandangan, kata warga Beijing lainnya, Li Qiuhao.

“(Perusahaan) mengizinkan kami memilih jam kerja dengan lebih leluasa,” tambah pria berusia 31 tahun itu. “Ini berarti kita dapat menghindari beberapa masalah perjalanan dan lalu lintas.”

Cuaca buruk memaksa penutupan hampir 200 ruas jalan di seluruh negeri, kata CCTV.

Pusat Meteorologi Nasional memperkirakan suhu di bawah nol minggu depan di beberapa wilayah.