Pembatalan paspor Teves bersifat final dan bersifat eksekutor, kata DOJ

FOTO FILE: Pembatalan paspor Arnolfo Teves Jr. bersifat final dan eksekutor, diberitahukan kepada Departemen Kehakiman (DOJ) Asec. kata Mico Clavano saat memberikan pengarahan kepada publik di Bagong Pilipinas Ngayon, Selasa, 27 Februari 2024. Clavano menegaskan batas waktu 15 hari untuk mengajukan banding atas keputusan pengadilan yang mencabut paspor mantan anggota parlemen itu sudah habis pada Senin, 26 Februari. , TANYAKAN ARSIP

MANILA, Filipina – Pembatalan paspor Arnolfo Teves Jr. bersifat final dan bersifat eksekutor, kata Departemen Kehakiman (DOJ) pada hari Rabu. kata Mico Clavano, Selasa.

Clavano menyoroti batas waktu 15 hari untuk mengajukan banding atas keputusan pengadilan yang mencabut paspor mantan wakilnya itu telah habis pada Senin, 26 Februari.

“Sampai hari ini, sebenarnya sampai kemarin, sudah 15 hari sejak keputusan pengadilan membatalkan paspor Anda. Dengan demikian, setelah 15 hari, keputusan ini menjadi final dan dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, mulai hari ini paspor Pak Teves dicabut,” kata Clavano saat pengarahan publik di Bagong Pilipinas Ngayon.

(Faktanya, hingga kemarin, sudah 15 hari sejak pengadilan memutuskan untuk membatalkan paspor Anda. Dengan demikian, setelah 15 hari, keputusan ini menjadi final dan dapat dilaksanakan. Jadi, mulai hari ini paspor Pak Teves sudah dibatalkan.)

BACA: Teves: Tersangka, ‘teroris’, kini anggota parlemen yang dipecat

Pengadilan Manila membatalkan paspor Teves pada awal Februari karena dia terus menghindari hukum. Teves menghadapi berbagai dakwaan terkait pembunuhan saingan politiknya, mendiang gubernur provinsi Roel Degamo.

BACA: Pengadilan Manila membatalkan paspor mantan perwakilan kulit hitam oriental Teves

Teves dilaporkan berada di Timor Timur untuk mencari suaka politik.

Menteri Kehakiman, Jesus Crispin Remulla, sebelumnya berbicara dengan Presiden Timor-Leste, José Manuel Ramos, tentang Teves. Ramos berjanji pemerintahannya akan bekerja sama dengan pemerintah Filipina.

Namun Clavano mengatakan negara-negara tersebut tidak memiliki perjanjian ekstradisi, yang berarti Timor-Leste tidak berkewajiban menyerahkan Teves ke Filipina.


Tidak dapat menyimpan tanda tangan Anda. Silakan coba lagi.


Langganan Anda berhasil.



Sumber